Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto meluncurkan kapal semen curah Mav Iriana yang diproduksi PT Sumber Marine Batam di galangan kapal Tanjunguncang, Kepri, Sabtu (25/3).
Airlangga Hartanto sangat mengapresiasi pembuatan salah satu pembuatan kapal pertama di Indonesia yang berkapasitas 9300 DWT yang seluruhnya menggunakan bahan dan pekerja anak negeri.
“Jadi bisa dikatakan ini produk anak negeri Indonesia, termasuk bahan bakunya,” kata Airlangga.
Penggunaan teknologi electric propulsion ini merupakan yang pertama di Indonesia, dan ketiga di dunia setelah Jepang dan Taiwan.
Kapal dengan kapasitas cargo mencapai 9300 DWT ini menjadi salah satu hasil yang membanggakan.
”Apalagi saya dengar pembuatan kapal dilakukan 800 pekerja yang merupakan anak negeri, selain itu bisa saving energi sebesar 20 persen. Ini membuktikan kapal hemat energi,” ujarnya.
Sementara itu pemilik PT Sumber Marine Shipyard, Haneko W.L mengatakan pembuatan kapal ini telah dimulai sejak Maret tahun lalu.
MV Iriana juga merupakan kapal Semen Curah yang didukung teknologi yang canggih.
“Kami berharap karya yang kami hasilkan bisa memberikan dampak yang positif bagi perkembangan shipyard di Batam. Teknologi elektric propulsion yang kami gunakan bisa lebih hemat, dan kami pertama di Indonesia, ini sangat membanggakan,” sebut pria berkacamata ini.
Dia berharap ke depan ada tawaran dari perusahaan lain yang menggunakan jasa perusahaan PT Sumber Marine Shipyard Batam.
“Ya tentunya kami berharap ada tawaran yang masuk nantinya, dan kami siap mengerjakan,” tutupnya.
Sementara itu, Badan Pengusahaan (BP) Batam berjanji akan mengembangkan sektor industri galangan kapal melalui kebijakan dan iklim usaha yang kondusif.
“Industri galangan kapal merupakan sektor strategis yang memiliki peranan penting dalam mendukung terciptanya Indonesia sebagai poros maritim dunia,” kata Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro, Sabtu (25/3).
Peresmian turut dihadiri Staf Ahli Kementerian Maritim Purbaya Sadewa, Dubes Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya, Dirjen Hubla, Dirjen Industri Logam, mesin dan Alat Elektronik, I Gusti Putu Suryawan, Ketua Umum INSA Johnson W. Sutjipto, dan beberapa tamu undangan lainnya.