Kenakalan kera di kawasan Bali telah menarik perhatian para peneliti untuk memperlajari tentang kebiasaan mereka mencuri barang turis.
Kera-kera berekor panjang ini biasanya meminta tebusan berupa makanan, dan beberapa di antaranya bahkan pilih-pilih makanan apa yang mereka inginkan sebagai tebusan.
Menurut studi yang berlangsung selama empat bulan lamanya itu, kelakuan kera-kera di Kuil Uluwatu ini, didapatkan melalui proses belajar dan bukan bawaan lahir.
Uniknya, kelakuan kera makaka, menurut studi yang tahap awalnya dirilis pada jurnal Primate ini, tidak ditemukan pada makaka di luar kawasan Uluwatu, meski kera-kera itu juga melakukan kontak langsung dengan para turis.
Adapun beberapa barang yang biasa dicuri pada kera-kera nakal ini, menurut Elite Readers adalah seperti kacamata, topi dan sepatu.
Kera Makaka saat beraksi | Image credits: Axel Mitchels
Temuan ini juga menunjukan bahwa dua kumpulan kera yang tinggal di dekat kuil yang merupakan destinasi wisata ini memiliki tangan tercepat dan kemampuan untuk mencuri barang turis dengan skill yang tinggi. Sementara kera yang tinggal agak jauh dari kuil, memiliki skill mencuri yang lebih rendah.
Kebiasaan ini, menurut studi itu, juga diturunkan dari kera jantan yang satu kepada kera jantan lainnya di grup yang sama dan grup yang memiliki pejantan paling banyak adalah grup kera dengan pencuri terbanyak yang ada di kawasan tersebut.
Studi lanjutan masih dibutuhkan untuk mengerti fenomena unik ini secara mendalam.(ruf/