Fidget spinner belakangan ini menjadi tren di berbagai kalangan masyarakat. Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun turut memainkannya.
Alat yang dimainkan dengan cara diputar itu disebut dapat menjadi alat terapi bagi penderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan autisme. Namun ternyata, fidget spinner dapat membahayakan penggunanya.
Sejak orang dewasa turut memainkan alat tersebut, banyak tantangan bermunculan. Bahkan, kini ada akun Instagram @fidgetspinnerchallenge yang mengunggah berbagai video tantangan seputar alat itu.
Akun tersebut juga memberikan hadiah berupa fidget spinner bagi tantangan terbaik. Akan tetapi, terkadang demi mendapatkan hadiah, tantangan yang dilakukan terlalu berbahaya.
Dalam satu video yang diunggah akun itu, seorang pria membakar ketiga ujung fidget spinner sebelum memutarnya. Tentu hal tersebut amat berbahaya.
Baru-baru ini, kejadian naas menimpa seorang bocah di Amerika Serikat. Seorang ayah bernama John Harris di Flowood, Mississipi, menceritakan betapa bahayanya fidget spinner melalui akun Facebook-nya. Anaknya, Ian, menderita luka sobek di bagian atas bibir lantaran alat itu.
Menurut penuturannya, John sadar ceritanya ini mungkin membuat pembaca tak nyaman. Namun ia tau, pengalamannya ini penting untuk dibagikan.
Dilansir dari Asia One, Kamis (22/6), kala kejadian dirinya sedang melakukan eksperimen dengan memutar fidget spinner menggunakan sebuah kompresor udara.
Tiba-tiba, alat berbahan dasar plastik tersebut meledak dan serpihannya mengenai bibir atas Ian, menyebabkan luka membentuk U sepanjang empst cm.
Di kolom komentar unggahan tersebut, ia menyampaikan bahwa Ian mendapat 30 jahitan, 27 di luar dan tiga di dalam, untuk menutup luka.
“Saya membagikan pengalaman ini agar orang lain bodoh seperti saya. Untungnya, serpihan ledakan alat itu tak mengenai mata Ian. Jika iya, mungkin keadaan putra saya menjadi lebih buruk,” tulisnya dalam unggahan Facebook. (riz/fajar)