Lagu Despacito yang aslinya dibawakan Luis Fonsi dan Daddy Yankee feat Justin Bieber memang lagi ngehit di mana-mana. Lagu itu di-cover dalam berbagai versi. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah Alif Rizky. Sebab, dia men-cover Despacito dalam bahasa Jawa.
—
BAGI yang belum dengar, coba buka kanal YouTube Alif Rizky. Video yang berjudul Dek Lastri (Despacito Cover Versi Jowo) yang diunggah pada 9 Juni 2017 sudah ditonton lebih dari 5 juta viewer. Lirik Despacito yang aslinya berbahasa Spanyol pun berubah jadi Dek Lastri. Bagian reff-nya jadi seperti ini…
’’Dek Lastri, ojo lunga to Dek wong aku iseh tresno/Awakku moh dewekan urip nang dunyo/Wes sue ora ketemu pengin crito (Sue sue sue uwis sue)!’’
Bukan cuma lirik, musiknya diaransemen hingga bernuansa Jawa. Ada elemen gamelan yang ditampilkan. Videonya pun dibikin niat banget. Alif memakai kemeja batik, belangkon, dan selop khas pemuda Jawa jadul. Selain kualitas suara, banyak yang memuji pengambilan angle yang tak kalah dengan video klip profesional.
Alif, cowok kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 23 November 1993, tidak menyangka bahwa video Dek Lastri menjadi viral seperti sekarang. Berawal dari Fazayubdina, teman satu kontrakan sesama wong Tegal, yang membuat video speech composing lagu Raisa, Mantan Terindah, dengan suara kucing. Video tersebut menjadi viral. ’’Melihat itu, dalam hati jadi termotivasi. Mikir, bikin apa ya yang seru,’’ kata Alif saat dijumpai di Grand Tropic Hotel, Jakarta Barat, Jumat lalu (14/7).
Sebelumnya, Alif sering membuat cover. Lagu-lagu top 40 dinyanyikan kembali dengan minus one. Misalnya, lagu Ed Sheeran, yaitu Shape of You dan Castle on the Hill. Selain itu, ada lagu Indonesia seperti Asalkan Kau Bahagia milik Armada serta Surat Cinta untuk Starla. Namun, viewers-nya tak mencapai puluhan ribu.
Mengetahui lagu Despacito sedang booming, dia memperhatikan bahwa banyak liriknya yang berakhiran ’’o’’. Mirip dengan kosakata bahasa Jawa. Bahkan, ada yang mirip banget dengan kata ’’ngapuro’’ yang berarti maaf. Aha! Alif mendapat ide untuk membikin cover-nya dengan bahasa Jawa. Sebagai wong Jowo asli, dia ingin mengangkat keistimewaan itu. ’’Saya bikin liriknya dalam dua setengah hari, untuk di-upload di Instagram yang durasinya satu menit,’’ ungkap Alif.
Baru beberapa hari, unggahan iseng di akun Instagram-nya tersebut mencuri perhatian sejumlah orang. Banyak yang menulis komentar, minta dibuatkan versi full lagu. Alif lantas membuat challenge buat diri sendiri. Kalau video di Instagram itu ditonton 50 ribu orang, dia bakal bikin versi full. ’’Akhirnya, seminggu ngejar bikin lirik,’’ kata sulung dari empat bersaudara tersebut.
Lalu, lirik beres. Untuk musiknya, Alif dibantu sang teman, kreator video speech composing suara hewan itu. Untuk klipnya, ada teman Alif yang jago membuat video. Pengambilan gambar dilakukan di kawasan Condet, Jakarta Timur, domisili Alif dan teman-temannya. Mereka semua adalah orang Tegal yang merantau ke ibu kota. Jadilah video cover Despacito versi Jawa yang sekarang ngehit itu.
Cerita lagunya dibuat berbeda dari lirik asli. Nuansanya galau, ditinggal kekasih yang pergi dengan laki-laki lain. Alasannya, kata Alif, setiap orang pasti pernah merasakan galau dalam hidupnya.
Ngomong-ngomong, Dek Lastri itu siapa? Mantan pacar yang ninggalin Alif? ’’Hahaha… Nggak,’’ sahutnya, cepat. ’’Awalnya, mau pakai nama Dek Masitoh, kan mirip sama kata despacito. Bunyi akhirannya o,’’ ceritanya. Tapi, nama tersebut terdengar kurang umum untuk masa sekarang. Akhirnya diubah menjadi Dek Lastri karena dirasa lebih ngena dan masih cukup banyak perempuan Jawa yang bernama Lastri.
Responsnya heboh. Tak hanya dilihat dan disukai ratusan ribu orang dalam sekejap, feedback dari netizen sangat bagus. Ketika dia membuat challenge joget Dek Lastri, puluhan video joget itu di-tag kepadanya. Pembuatnya berasal dari berbagai kota, bahkan ada yang dari Malaysia dan Hongkong. Mereka menggunakan gaya dan interpretasi masing-masing. Mulai gaya dangdut sampai zumba.
Saking hebohnya respons terhadap lagu tersebut, beberapa orang membikin versi jawaban dari sang perempuan. Ada yang menyebut ’’Mas Paijo’’, ada pula yang ’’Mas Bagiyo’’. Hal itu benar-benar melebihi ekspektasi Alif. Liriknya pun lucu-lucu. ’’Saya pikir saya ini udah gila. Ternyata, ada yang lebih gila,’’ ucapnya, lantas tertawa.
Sebenarnya Alif belum memberikan nama untuk karakter lelaki Jawa berbelangkon, sebagaimana yang ditampilkannya di video cover. ’’Tapi, bolehlah Paijo. Orang paling sering panggil saya dengan nama itu,’’ ucapnya. Sosok Paijo seolah menjadi alter ego Alif. Kalau Alif sudah memakai kemeja batik dan belangkon, panggil dirinya Paijo. Hehehe… (fjr)