TAIWAN — Taiwan gelap gulita pada Selasa malam (15/8/2017). Listrik padam di 78 persen wilayah negara yang dipimpin Presiden Tsai Ing-wen itu.
Merasa bertanggung jawab, Menteri Perekonomian Taiwan Lee Chih-kung mengundurkan diri dari jabatannya saat itu juga.
Kementerian yang dipimpinnya memang bertanggung jawab atas suplai listrik di negara seluas 36.197 kilometer persegi tersebut.
”Siapa pun yang bertanggung jawab atas insiden ini akan dihukum,” ujar Lee saat menggelar konferensi pers.
Presiden Tsai Ing-wen juga meminta maaf pada hari yang sama lewat akun Facebook-nya. Kemarin (16/8) dia kembali minta maaf dan menegaskan bahwa suplai listrik termasuk masalah keamanan nasional.
Pemerintah akan membentuk tim khusus untuk menginvestigasi kasus mati lampu terparah sejak gempa Jiji pada 1999 tersebut.
Padamnya listrik memang membuat penduduk berang. Sebanyak 6,68 juta di antara 8,5 juta rumah tangga di Taiwan terdampak. Yang terimbas adalah Kota Taipei, Taichung, Tainan, serta tiga wilayah lainnya di area pusat, barat, dan barat daya.
Gara-gara insiden itu, semua lampu lalu lintas tidak berfungsi. Restoran dan pertokoan kecil tak bisa beroperasi. Ada beberapa laporan mengenai orang-orang yang terjebak di dalam lift.
Para pekerja yang belum pulang saat listrik mati juga harus turun lewat tangga. Padahal, rata-rata warga perkotaan berkantor di gedung-gedung pencakar langit.
Ketika sampai rumah, mereka harus kembali naik tangga agar bisa sampai di apartemennya. Penduduk mengeluh karena listrik baru kembali normal kemarin sore.
Negara berpenduduk 23 juta jiwa itu tengah panas-panasnya. Suhu udara mencapai 32 derajat Celsius. Mereka harus ”menikmati” udara panas tersebut tanpa bisa mendinginkan diri di ruangan berpenyejuk.
Berdasar hasil penyelidikan awal, penyebabnya adalah kesalahan pekerja saat mengganti alat tertentu di CPC Corp. Itu adalah perusahaan yang menyuplai gas alam ke Taiwan Power Co.
Lantaran kesalahan tersebut, enam generator di pembangkit listrik di Taoyuan mati dan mengakibatkan insiden mati lampu itu. CPC Corp menyatakan bakal membayar ganti rugi kepada Taiwan Power Co.
Belum diketahui apakah presiden akan meminta petinggi CPC Corp dan Taiwan Power Co mundur dari jabatannya atau tidak. Keduanya sama-sama perusahaan milik negara.
Juru Bicara Pemerintah Hsu Kuo-yung menegaskan, petinggi dua perusahaan itu harus bertanggung jawab atas insiden tersebut. (fjr)