Puncaki Box Office, Dunkirk Difavoritkan Raih Oscars 2018

Ragam84 Dilihat

Benar-benar, film perang karya Christopher Nolan ini pantas diberi perhatian khusus. Dua pekan beruntun di puncak box office Amerika Utara dan internasional, sekaligus mengumpulkan USD 28,1 juta atau setara Rp 374,1 miliar. Kini, Dunkirk total mengantongi USD 102,83 juta (setara Rp 1,37 triliun).

Dari seluruh dunia, film yang dibintangi Fionn Whitehead, Tom Hardy, dan Mark Rylance (dua nama terakhir adalah pemenang Oscar) tersebut sudah mengamankan USD 234,1 juta atau Rp 3,12 triliun. Ia pun menjadi film berlatar PD II terlaris kelima setelah Saving Private Ryan (1998), Pearl Harbor (2002), Captain America: The First Avenger (2011), dan Inglourious Basterds (2010).

Presiden distribusi domestik Warner Bros. Jeff Goldstein menjelaskan, Dunkirk adalah perjudian yang berpihak pada mereka. Amat jarang rumah produksi yang merilis film serius atau punya sasaran pasar penonton dewasa di musim panas. ’’Kami yakin, setelah melihat beragam sekuel, penonton jenuh. Film yang tepat bisa diputar di akhir musim panas,’’ ucapnya sebagaimana dikutip Hollywood Reporter.

Dia menegaskan, hasil tersebut tidak lepas dari pesona Nolan sebagai sutradara dan kerja keras tim pemasaran. ’’Hasilnya melampaui ekspektasi kami. Kritikus dan penonton menyambut baik,’’ ungkap Goldstein.

Keputusan momen rilis tersebut sebenarnya membuat heran banyak pihak. Termasuk sutradara Valerian and The City of A Thousand Planets Luc Besson. Valerian yang memakai bintang-bintang yang lebih ngepop malah flop. ’’Seluruh insan di industri perfilman nggak paham dengan apa yang dilakukan Dunkirk. Tipe film seperti ini biasanya rilis November untuk mengincar Oscar,’’ papar Besson.

Namun, bukan Nolan namanya jika mengikuti arus. Hampir seluruh karyanya –yang notabene dark dan berat seperti The Dark Knight, The Dark Knight Rises, dan Inception– dirilis pada Juli.

’’Buatku, karya yang memberikan pengalaman luar biasa buat banyak penonton itu penting,’’ ucap Nolan kepada Vanity Fair. ’’Lebih penting ketimbang naik panggung Dolby Theater (venue Oscars), lalu dipuji dan dicaci secara bersamaan,’’ lanjut sineas asal Inggris berusia 47 tahun tersebut.

Nolan boleh saja sok cuek dengan Academy Awards. Faktanya, Dunkirk punya segalanya untuk menguasai event yang digeber pada 4 Maret 2018 tersebut. Sinematografi Nolan unik dan superkeren. Skenarionya (dengan dialog supersedikit itu) ditulis dengan lincah. Lalu yang paling menggetarkan, tentu saja, tata suara serta musik latar yang dikomandani Hans Zimmer. Kalaupun tidak menjadi Film Terbaik, Dunkirk seharusnya mengantar Nolan merebut gelar Sutradara Terbaik.

Dunkirk menjadi spesial lantaran cara penyampaiannya begitu unik. Mengangkat kisah Operasi Dunkirk oleh militer Inggris, Nolan tidak mengeplot tokoh utama. Dengan tiga sudut pandang, ada tiga orang juga yang mungkin perannya cukup sentral. Yakni, prajurit Tommy (Whitehead), pilot Farrier (Hardy), dan warga sipil pemilik kapal bernama Mr Dawson (Rylance).

Tidak ada kisah heroik yang dilakukan protagonis utama di sini. Semua orang dicekam teror. Semua ketakutan. Semua waspada, bersiap jika sewaktu-waktu pesawat Nazi terbang di atas mereka, menjatuhkan bom-bom yang menghancurkan apa saja, termasuk perahu berbendera palang merah.

Keputusasaan, kerinduan pada rumah yang hanya sepelemparan batu dari Pantai Dunkirk, begitu menyesakkan dada penonton. Nolan memotret perang dengan realistis, tanpa mengeksploitasi darah dan tangan yang putus-putus. Tanpa visualisasi mengerikan pun, sepanjang film adrenalin terpacu begitu kencang.

Tidak mengherankan kalau Dunkirk banjir pujian. Termasuk dari Ken Sturdy, veteran sekaligus saksi hidup penyelamatan Dunkirk yang kini tinggal di Calgary, Kanada. ’’Rasanya seperti ada di sana lagi. Film ini nggak butuh banyak dialog karena ceritanya disampaikan lewat visual yang sangat nyata,’’ ucapnya sebagaimana dikutip Global News. Dengan bekal-bekal itu, rasanya jalan Dunkirk ke berbagai ajang awards tahun depan bakal lancar. (fjr)