Keputusan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, meluncurkan rudal melintasi wilayah udara Jepang benar-benar bikin dunia kalang kabut.
Tak hanya menghasilkan ancaman dan kecaman, aksi rezim Kim Jong-un kali ini sukses membuat dua negara adidaya (superpower) terbelah. Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok saling menyalahkan dan saling lempar tanggung jawab.
Dari Washington, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson menyatakan bahwa Pyongyang berani menembakkan rudal balistik ke Jepang gara-gara Tiongkok.
Sikap tenang Beijing, menurut dia, membuat Pyongyang percaya diri hingga berani meluncurkan rudal balistik melintasi Jepang.
”Sekarang semuanya terserah kepada Beijing dan Moskow,” ujarnya. Tillerson menyebut Tiongkok dan Rusia sebagai pihak yang harus bertanggung jawab.
Selama ini dua negara anggota tetap DK PBB itu merupakan mitra dagang terbesar Korut. Tiongkok menyuplai kebutuhan bahan bakar Korut dan Rusia menampung para pekerja Korut.
Kemarin Tiongkok langsung mereaksi tudingan Tillerson itu dengan pernyataan yang tak kalah pedas. Jubir Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying menegaskan, pihaknya tidak terlibat langsung dalam konflik yang membuat Semenanjung Korea tegang.
”Mereka yang terlibat langsung dalam konfliklah yang harus bertanggung jawab,” paparnya.
Perempuan 47 tahun itu lantas mengatakan, jika AS membebankan masalah Korut ke Tiongkok, pemerintahan Presiden Donald Trump sama saja cuci tangan.
”Segala bentuk upaya untuk cuci tangan dari masalah ini adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan jelas tidak membuat masalah selesai,” imbuhnya. (fjr)