Jakarta, liputan.co.id – Anggota Komisi Kesehatan DPR RI, Nihayatul Wafiroh mengkritisi jawaban Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek yang menyatakan baru akan mencari nomor telepon orang tua Tiara Debora Simanjorang.
Sementara pemberitaan dan media sosial menurut Nihayatul, sudah heboh dengan peristiwa kematian Debora karena tidak dapat pertolongan dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideraes, Jakarta Barat.
“Ketika dipanggil DPR, Menkes bilang, kita lagi cari nomor telepon keluarga Deborah. Hellooo.., di mana saja staf menteri selama ini?,” tanya Nihayatul, di Media Center DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Lebih lanjut, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengkritisi prilaku rumah sakit yang berlomba-lomba untuk lolos dari semua jenjang akreditasi.
“Setelah saya dalami, semua syarat akreditasi yang diisyaratkan hanya dipakai mereka satu bulan sebelum dan sesudah rumah sakit memperoleh akreditasi. Setelah itu, rumah sakit beroperasi kembali sebagaimana sebelumnya. Kotor di mana-mana dan standar pelayanan tidak lagi mereka pakai,” tegas dia.
Usai sebuah rumah sakit memperoleh akreditasi lanjut wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Timur III itu, tidak ada lagi follow up akreditasi. Mereka ujar Nihayatul, berlomba-lomba lolos akreditasi, tapi konsistensi implementasinya sangat lemah.
“Untuk apa akreditasi?, ternyata untuk mendapat dana kapitasi BPJS senilai Rp 6 ribu bagi fasilitas kesehatan milik pemerintah dan Rp 10 ribu bagi fasilitas kesehatan milik swasta,” pungkasnya.