Setiap hari sepertinya ada saja seleb yang mengaku pernah dilecehkan secara seksual oleh mantan bos Miramax Harvey Weinstein.
Mereka semua punya satu kesamaan, dipepet produser cabul itu ketika masih minim pengalaman di dunia hiburan.
Yang terkini adalah supermodel Cara Delevingne. Via akun Instagramnya, Delevinge memerinci bagaimana dia menjadi korban Weinstein saat kali pertama terjun ke industri hiburan.
Model berwajah artistik itu menulis bahwa Weinstein mencoba membuatnya mencium wanita lain dan kemudian mencoba menciumnya saat dia ingin pergi.
Delevingne mengisahkan, dia mengadakan pertemuan dengan Weinstein dan seorang direktur di sebuah lobi hotel. Pertemuan itu membahas mengenai film yang akan dibikin.
Namun pembicaraan itu usai dan direkturnya pergi, dia mengatakan bahwa Weinstein memintanya untuk tinggal dan mengobrol dengannya.
”Begitu kami sendirian, dia mulai membual tentang semua aktris yang pernah dia tiduri dan bagaimana dia telah membuat karir mereka. Dia juga berbicara tentang hal-hal yang tidak pantas lain yang bersifat seksual. Dia kemudian mengundang saya ke kamarnya.”
”Saya dengan cepat menolak dan bertanya kepada asistennya apakah mobil saya ada di luar. Asisten itu bilang tidak dan meminta saya untuk pergi kamarnya. Pada saat itu saya merasa sangat tidak berdaya dan takut. Tapi saya tidak ingin bertindak gegabah dengan harapan bahwa saya hanya salah paham,” sambungnya.
Delevingne menambahkan, saat itu ada seorang wanita yang masuk ruangan. Dia merasa lega dan mengira situasinya sudah aman. Tetapi tidak. Weinstein kemudian meminta Delevinge untuk berciuman dengan perempuan itu.
Agar bisa keluar dari situasi itu, Delevingne mengatakan bahwa dia bangkit dan mencoba membuat situasi lebih seperti audisi dengan bernyanyi.
”Setelah bernyanyi saya berkata lagi saya harus pergi. Dia berdiri di depan pintu dan mencoba mencium bibirku. Saya menghentikannya dan berhasil keluar dari ruangan. Saya masih mendapatkan bagian untuk film ini dan selalu berpikir bahwa dia memberikannya peran itu karena apa yang terjadi.”
”Sejak saat itu saya merasa tidak enak karena saya melakukan film ini. Aku merasa seperti tidak pantas mendapatkan peran. Saya sangat ragu untuk berbicara. Saya tidak ingin menyakiti keluarganya. Saya merasa bersalah seolah-olah saya melakukan kesalahan.”
”Tetapi, saya juga takut bahwa hal semacam ini telah terjadi pada begitu banyak wanita yang saya kenal tapi tidak ada yang mengatakan apapun karena rasa takut,” pungkas dia. (fjr)