Rekonsiliasi Hamas-Fatah Dinilai Penting Menuju Palestina Merdeka

Internasional127 Dilihat

Jakarta, liputan.co.id – Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari menyambut positif rekonsiliasi dua faksi Palestina (Hamas dan Fatah) yang selama ini bersebrangan. Rekonsiliasi tersebut sudah ditandatangani di Kairo, Mesir, Kamis (12/10/2017).

“Apa pun yang terbaik untuk Palestina pasti kita dukung, dari soal pembukaan kantor konsulat khusus, persoalan Masjid Al Aqsho hingga soal rekonsiliasi Hamas dan Fatah ini. Kita serius 1000 persen ingin melihat kemerdekaan dan perdamaian di Palestina,” kata Kharis dalam rilisnya, Sabtu (14/10/2017).

Poin-poin kesepakatan lanjutnya, diharapkan berdampak signifikan untuk menyatukan tidak hanya antara dua faksi saja, tetapi seluruh faksi di Palestina, sehingga Palestina yang merdeka dan berdaulat dapat diwujudkan.

“Dalam waktu dekat yang paling mendesak adalah dibukanya isolasi terhadap Gaza yang selama ini menghadapi masalah kemanusiaan yang serius. Pintu perbatasan Rafah harus segera dibuka sehingga bantuan kemanusiaan dapat disalurkan. Demikian juga proses rekonstruksi fisik, ekonomi dan sosial di Gaza yang hancur pasca bombardir Israel dapat dilakukan dengan segera,” ujarnya.

Poin kesepakatan kedua pihak terkait kontrol perbatasan Rafah kata Kharis, harus dilaksanakan dengan serius. Keseriusan Mesir, sebagai tetangga terdekat dan yang juga mengontrol perbatasaan Rafah, harus ditekankan serta peran diplomasi dan kemanusiaan negara-negara lain, termasuk Indonesia, harus ditingkatkan dan jangan berhenti.

“Rekonsiliasi ini harus segera dibarengi terus dengan upaya diplomasi, Presiden Jokowi dan Menlu Retno Marsudi harus terus berusaha di setiap forum internasional untuk mendorong semua negara, PBB agar segera dukung Kemerdekaan Palestina. Misi-misi kemanusiaan dari berbagai Negara, atau NGO harus terus dilakukan. Rakyat Palestina selalu membutuhkan bantuan kita semua”, imbuh Kharis.