Akui Yerusalem Ibu Kota Israel, Trump Dinilai Mirip Orang Bodoh

Ragam52 Dilihat

Jakarta, Liputan.co.id – Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Nasir Djamil menilai pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump tentang Yerusalem jadi Ibu Kota Israel disampaikannya ketika perdamaian masih pagi dan perang belum berhenti di tanh Palestina.

Selain itu menurut Nasir, keinginan Trump menjadikan Yurusalem sebagai Ibu Kota Israel adalah ahistoris dan menyiram api di Yerusalem.

“Akibatnya dunia bergolak dan memprotes pernyataan Trump seraya meminta agar dicabut serta meminta maaf kepada masyarakat internasional,” kata Nasir, lewat rilisnya, Selasa (12/12/2017).

Menurut wakil rakyat dari Aceh itu, Trump harus segera minta maaf karena pernyataannnya telah menghina negara bangsa yang anti penjajahan di muka bumi ini, karena ingin mewujudkan perdamaian yang abadi.

Ditegaskan Nasir, pernyataan itu juga telah membakar perasaaan manusia yang masih memiliki akal sehat dan hati nurani.

“Karena itu kita meminta kepada Presiden Indonesia agar menyerukan kepada warga Indonesia untuk memboikot dan tidak membeli produk Amerika Serikat dan Israel,” tegasnya.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini berharap Pemerintah Indonesia mengirim surat ke parlemen Amerika Serikag dan Donald Trump bahwa rakyat Indonesia tersinggung.

“Sampaikan bahwa kita marah besar dan mendesak Trump minta maaf serta mencabut pernyataannya yang mirip orang bodoh itu,” usulnya.

Komentar