Baru-baru ini ilmuwan menemukan indikasi bahwa bom nuklir Korea Utara telah menggeser kerak bumi. Begitu dahsyatnya.
Seorang pejabat survei geologi mengatakan, dua tremor kecil yang terdeteksi pada Sabtu (9/12) di Korut mungkin merupakan gempa susulan akibat uji nuklir yang masif negara tersebut pada awal September.
United States Geological Survey (USGS) dan Sekretaris Eksekutif Organisasi Pelarangan Uji Coba Nuklir di Wina, Lassina Zerbo, mengatakan, gempa susulan akibat uji coba nuklir tersebut berkekuatan 2,9 dan 2,4 skala richter.
Melalui Twitter-nya, Zerbo mengatakan, para analis telah mengonfirmasi bahwa aktivitas tersebut merupakan aktivitas dari gempa tektonik.
Pejabat USGS mengatakan, gempa tersebut terjadi di sekitar fasilitas uji coba nuklir Punggye-ri. Di sanalah Korut melakukan uji coba nuklir keenam dan terbesar pada 3 September lalu.
“Mereka mungkin santai saja melakukan serangkaian uji coba nuklir hingga enam kali. Namun sesungguhnya melakukan serangkaian uji coba nuklir besar beresiko menggerakkan kerak bumi di sekitar lokasi uji coba dan dibutuhkan waktu agar gerakan benar-benar reda,” kata pejabat USGS tersebut seperti dilansir Guardian beberapa hari lalu.
Pemerintah Korut mengklaim bahwa uji coba pada September lalu itu adalah untuk bom hidrogen. Para ahli memperkirakan bom H 10 kali lebih kuat daripada bom atom AS yang jatuh di Hiroshima pada tahun 1945. (fjr)