Kairo, Liputan.co.id – Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Kairo Mesir, Hilmi Fauzi menerima kunjungan Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemdag), Arlinda.
Arlinda ke Mesir bersama belasan pengusaha sawit, kopi dan kertas di Indonesia.
Dalam sambutannya Dubes Hilmi mengatakan ekspor berbagai sektor tidak mungkin dilakukan dari satu kementerian saja. Diperlukan kerja sama semua Kementerian.
“Harus dilakukan lintas sektoral, berbagai kementerian harus saling bersinergi untuk mewujudkannya,” kata Hilmi, KBRI Kairo, Rabu (6/12/2017), didampingi Wakil Dubes Mesir, Kemal Haripurwanto dan Atase Perdagangan, Burman Rahman.
Disamping hubungan antarnegara yang baik lanjut Hilmi, ekspor dalam berbagai hal harus dilakukan pendekatan secara personal juga ke para pengusaha yang dituju.
“Pengusaha Mesir harus juga dilakukan pendekatan secara personal. Inilah gunanya Atase Perdagangan Dubes Mesir,” kata Hilmi.
Sedangkan Arlinda mengatakan, tingginya biaya ekspor ke Mesir masih menjadi kendala pengusaha dari Indonesia.
“Bahkan pajaknya yang mencapai 60 persen sempat membuat pengusaha Indonesia sempat mundur,” jelas Arlinda.
Hadir dalam pertemuan tersebut 15 pengusaha perusahaan sawit, kopi dan kertas dari PT Sabani Internasional, PT Alwyni Internasional-Agrorina, Indonesia Palm Oil Asscociation (IPOA), PT Indonesia Mice Servis, Indonesia Palm Oil Board (IPOB), PT Kalianda Berkah Indonesia Coffe Instant, PT Musimas Palm Oil, Asia Pulp & Paper (APP), PT Radian Kharisma Wisata, PT Asal Jaya Coffe, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GPKSI), Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI), House off Coffee Barista Coffee, Nusantara Coffee (Noozkaf) Cofee.
Komentar