DPR Sebut Dua Peristiwa Ini Jadi Tantangan Calon Panglima TNI

Ragam106 Dilihat

Jakarta, Liputan.co.id – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid menyatakan, KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto yang diajukan Presiden Joko Widodo sebagai calon Panglima TNI yang baru harus siap mengamankan Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019 sebagai tanggung jawab awal setelah menggantikan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

“Yang paling utama adalah waktunya singkat menuju perhelatan Pilkada dan Pemilu. Dua-duanya ini kami harus pastikan Panglima TNI siap. Kami akan konfirmasi dalam fit and proper test kesiapan Pak Hadi terhadap dua ajang demokrasi itu” kata Meutya, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (4/12/2017).

Politikus Partai Golkar itu yakin, Presiden Jokowi tentu sudah mempertimbangkan perihal Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 saat merekomendasikan nama Hadi.

Meski begitu, dalam uji kelayakan dan kepatutan nanti, pihaknya akan melihat track record dan daftar kekayaan Hadi Tjahjanto. Ia pun yakin, seperti dalam uji terhadap calon Panglima TNI sebelumnya, Komisi I hampir tidak pernah menolak nama yang direkomendasikan oleh Presiden.

“Kami hampir tidak pernah menolak. Kalau TNI berbeda dengan Polri, TNI kan dipilihnya dari kepala staf. Kami sudah terbiasa dan sering komunikasi dengan Pak Hadi. Jadi saya rasa, tidak terlalu ada masalah,” imbuh Meutya.

Meutya pun memandang Hadi Tjahjanto sebagai sosok yang bisa bekerja sama dengan Presiden Joko Widodo secara baik dalam menjalankan tugasnya sebagai Panglima TNI nanti.

“Beliau (Hadi Tjahjanto) punya modal besar karena dulu sebagai Sekretaris Militer (Sesmil), juga banyak berhubungan dengan Presiden sehingga mudahan-mudahan chemistry-nya nanti baik dengan presiden,” imbuh wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumatera Utara itu.

Komentar