Jakarta, Liputan.co.id – Anggota Komisi I DPR RI, Supiadin Aries Saputra menilai, tindakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Negara Israel adalah pelanggaran terhadap kesepatan yang sudah dibentuk sekaligus menantang dunia, khususnya umat muslim.
“Tindakan AS sangat salah. Karena dia melanggar kesepakatan yang sudah ada. Apa yang dilakukan Donald Trump ini menantang dunia dan menantang umat Muslim se dunia,” kata Supiadin, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/12/2017).
Dia tegaskan, Yerusalem milik Palestina dan umat muslim seluruh dunia karena di situ berdiri Masjid Al Aqsa, masjid paling suci. Ketika AS mengakui secara sepihak Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, merupakan bentuk pelanggaran.
“Tindakan AS ini melanggar perjanjian, negara lain bisa marah. AS melanggar perjanjian, bahwa tanahnya Yerusalem itu milik Palestina. Negara-negara Islam harus solid, karena ini menyangkut masa depan bangsa Palestina,” kata Supiadin.
Politikus Partai NasDem menilai, sidang darurat Organisasi Kerjasama Islam yang akan digelar pada 13 Desember mendatang, menjadi momentum bagi negara-negara Islam di dunia untuk membuat pernyataan keras, dan mengecam tindakan Presiden Trump.
“Selain itu, masalah ini harus dibawa ke Dewan Keamanan PBB. DK juga mengecam tindakan itu. Kita buat pernyataan tentang tindakan yang dilakukan oleh Trump itu. Kita ambil langkah politik dulu,” pungkas wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Barat itu.
Komentar