Kilascirebon.com – Walaupun puncak arus mudik lebaran 2018 tidak seramai dan sepadat tahun lalu, tapi ratusan ribu anggota Polri dibantu TNI , PMI, Pramuka dan para relawan turun membuat pagar betis bahu membahu membantu kelancaran, keamanan dan kenyamanan para pemudik di sepanjang jalur utama baik wilayah Pantura maupun jalur selatan pulau Jawa.
Kota Cirebon merupakan simpul utama urat nadi jalur mudik dari arah barat baik Sumatra, Banten, Jakarta maupun Bandung yang akan menuju wilayah Jawa tengah, Jawa timur, Madura maupun Bali. Jalur ini terlihat didominasi oleh kendaraan roda dua yang berjumlah lebih dari satu juta motor yang melintas selama musim mudik lebaran tahun ini.
Berbagai cara dilakukan oleh anggota Polri yang memandu maupun berjaga untuk kelancaran pemudik, misalnya Kapolsek Kedawung, Kompol Tutu yang menghibur para pendukung yang lewat dengan musik dangdut dan berjoged di depan Pos gatur Kedawung.
Adalah Aiptu Sugito, anggota Polres Cirebon Kota ini penuh semangat bertugas di Pospol gatur operasi ketupat Lodaya 2018 di jalan Kalijaga Pegambiran Cirebon, tanpa lelah mengatur para ribuan pemudik maupun yang balik dengan mengayunkan bendera semapore jika siang hari dan menggunakan lampu lantas jika malam hari.
Bukan itu saja, upaya lain Aiptu Sugito dalam memandu pemudik ia menggunakan sound system’ sejenis Toa sambil terus berteriak memperingatkan pengguna jalan untuk mengurangi kecepatan, kewaspadaan dan peringatan lainnya, tanpa lelah di terik matahari dan debu jalanan.
Dari pengamatan kilascirebon.com yang didampingi oleh anggota Radio Antar Penduduk Indonesia ( RAPI) Agus Ki Onto yang mobiling dari Kertasmaya sampa, perbatasan Jabar-jateng, sejak H-7 Idhul Fitri, Aiptu Sugito terus stand by di posko Kalijaga kota Cirebon.
” Ini tugas dan tanggungjawab kami, sesuai dengan instruksi pimpinan dan tugas pokok Polri , jadi tidak ada alasan untuk tidak melaksanakannya. Pengabdian kepada masyarakat itu pokok yang utama sebagai anggota Polri dan kami ikhlas menjalankannya” ujar Aiptu Sugito.
Ketika ditanya suka dukanya, Polisi yang sedang melaksanakan puasa Syawal ini mengungkapkan bahwa tugas yang dilaksanakannya semua penuh kegembiraan, dukanya jika ada pengguna jalan yang tidak mengikuti arahan nya, padahal itu untuk keselamatan bersama.
Menurut Sugito, keluarganya pun mendukung tugas nya, walau harus tidak berlebaran beserta anak dan istri karena ia harus standby di lokasi pos gatur.
Terkadang menurut Sugito, karena padatnya arus lantas, ia sampai tidak sempat menikmati makanan berbuka puasa maupun sahur tepat waktu padahal makanan telah dikirim dan disediakan oleh Kapolres Cirebon Kota, AKBP. Roland Ronaldy, SH, S.Ik, M.Pict, M.Iss.
” Untuk kebutuhan logistik petugas di seluruh wilayah Cirebon kota, baik untuk berbuka puasa maupun sahur, semua disediakan oleh Pimpinan, kewajiban kami adalah bertugas mengamankan jalur mudik agar lancar. Untuk pertantaan yang lain silahkan ke pimpinan kami saja,” ujar Sugito di Pos Pegambiran pada H+4 lebaran 2018 kepada kilascirebon.com.
Sementara itu Sultan Sepuh XIV Cirebon, PRA ARIEF natadiningrat SE saat monitoring jalur mudik dan pospol operasi Lodaya 2018 di wilayah Cirebon didampingi Petinggi Laskar Macan Ali, Prabu Diaz, menyatakan apresiasinya terhadap petugas Polri, TNI, ormas, OKP maupun relawan dan masyarakat yang bagus membahu bertugas selama arus mudik dan arus balik.
” Saya berharap para pimpinan nya memberikan penghargaan kepada para petugas ini minimal ucapan terima kasih kepada mereka. Insya Allah pahala diberikan Allah kepada orang seperti pak Sugito dan lainnya yang dengan ikhlas membantu pemudik, ” ujar Sultan.
( Putra Riezky)
Komentar