Lampung – Ketua MPR RI Zulkifli Hasan memprediksi titik rawan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2019 ini sesudah hari pencoblosan selesai. Pemicunya menurut menurut Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini, jika hasil penghitungan suara beda tipis.
“Saya tidak khawatir dari hari ini sampai 17 April nanti, tetapi tanggal 20 itu yang saya khawatirkan. Jika hasil penghitungan suara beda tipis dan keduanya mengklaim sama-sama menang di situ mulai titik rawannya,” kata Zulkifli, saat membuka acara Koordinatoriat Press Gathering dengan Pimpinan MPR RI, Bandar Lampung, Jumat (23/3) malam.
Untuk itu, kata Wakil Rakyat dari daerah pemilihan Provinsi Lampung itu, kecurangan dalam pemilihan umum harus dijadikan sebagai musuh bersama. “Karena syarat pemilu itu damai itu sebagaimana Pasal 22E ayat 1 UUD 1945 Amandemen bahwa pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,” jelasnya.
Baik itu kepada penyelenggara dan pihak kepolisian serta Tentara Negara Indonesia (TNI) untuk berlaku netral.
Hal ini juga berlaku untuk media mainstream yakni bermain sesuai dengan perannya. “Bolehlah berpihak (tetapi jangan seperti) tim sukses yang over,” pinta Zulkifli.
Bila media mainstream berlaku seperti tim sukses maka yang terjadi, kata Zulkifli, publik akan lebih percaya media sosial. “Dan jangan salahkan media sosial bermanuver,” jelasnya.
Untuk itulah, dalam waktu yang tinggal puluhan hari ini, kata Zulkifli, sebaiknya media memberikan konten-konten yang lebih menyejukan. “Janganlah membuat provokasi,” imbuhnya.
The post Ketua MPR Prediksi Titik Rawan Pemilu Setelah 17 April appeared first on LIPUTAN.CO.ID.
Komentar