Pasar Karetan anak Dilengkapi Spot Foto Jawa Tempo Dulu

Wisata & Budaya136 Dilihat

KENDAL – Destinasi digital Pasar Karetan kembali membuat gebrakan. Lewat tangan-tangan kreatif anggotanya, destinasi ini menghadirkan Pendopo Studio di Pasar Karetan. Sebuah atraksi bernuansa Jawa tempo dulu siap dilaunching di Pasar Karetan, Raja Pendapa, Kendal Jawa Tengah (Jateng), Minggu (24/3).

“Ini merupakan sebuah inovasi terbaru Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jateng. Sebuah studio foto yang menarik dengan konsep Jawa kuno. Yang pasti kami ingin menghadirkan nuansa berbeda dengan mengembalikan nuansa Jawa tempo dulu ke masa kini,” ujar Pengelola Pasar Karetan Sofyan, Jumat (22/3)

Spot yang satu ini bakalan paten. Nuansa lawas Jawa tempo dulu terekam jelas di sini. Bangunannya didesain khusus berbentuk pendopo atau rumah tradisional Jawa. Beragam properti yang dihadirkan di dalam studio membuat nuansa Jawa tempo dulu begitu kental terasa. Ada kendi, topi caping, alat musik kecapi, suling, hingga perabotan dapur yang dapat menjadi latar foto yang mengagumkan.

Bukan saja di dalam, di luar pendopo pun sama menariknya. Properti seperti sepeda othel dan lainnya siap menemani sesi foto para pengunjung.

Biar makin asyik, Pasar Karetan pun menyediakan pakaian adat Jawa untuk para wisatawan. Ukurannya bermacam-macam. Semua disewa untuk menemani sesi foto para pengunjung.

“Nah mumpung masih promo, pengunjung cukup membayar Rp.50.000 saja. Pengunjung Pasar Karetan bisa berfoto dengan pakaian Jawa yang tersedia dan difoto oleh fotografer yang disediakan oleh Pendopo Studio. Soal hasilnya tak perlu ragu. File hasil foto langsung bisa dipilih dan diberikan ke pengunjung Pasar Karetan,” beber Sofyan.

Sofyan menambahkan, di samping sebuah atraksi, studio ini memiliki maksud lainnya. Dengan dibukanya studio ini diharapkan generasi milenial bisa mempopulerkan budaya Jawa, khususnya pakaian tradisional yang di sebut Surjan.

Surjan, merupakan baju tradisional kental dengan sejarah kebudayaan Jawa. Surjan atau Sirajan, memiliki arti pepadhang atau pelita. Pakaian ini digagas oleh Sunan Kalijaga sebagai pengageman (baju) takwa Mataram. Surjan sendiri terbagi dalam dua motif. Yang pertama ada motif Lurik atau faris-garis. Sedangkan yang kedua adalah Ontrokusumo. Atau bermotif bunga-bunga (kusumo) dengan warna yang mencolok.

“Kita siapkan segala ukuran baju. Baik untuk anak-anak, laki- laki maupun perempuan, semua ada. Pokoknya dijamin keren. Untuk reservasi bisa langsung datang ke Pasar Karetan setiap minggu pagi pukul 07.00 – 12.00 WIB. Atau bisa DM langsung Instagram @pasarkaretan,” papar Sofyan.

Staff Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media Kemenpar Don Kardono pun angkat suara. Sedari awal dirinya yakin jika destinasi digital yang dikelola oleh GenPI akan membawa perubahan. Karena karakteristik anak-anak millenial memang suka yang kreatif dan inovatif. Semua itu diwadahi dengan baik oleh GenPI.

“Inilah fungsi lain GenPI dan destinasi digital yang harus memiliki 2C. GenPI dan destinasi digital bukan hanya memilik Creative Value tetapi juga Commercial Value. Kehadirannya harus mampu menjadi agen perubahan bagi pariwisata,” ujar Don.

Menteri Pariwisata Arief Yahya langsung sumringah ketika mendengar hal tersebut. Sebagai destinasi digital pertama, performa Pasar Karetan selalu menjanjikan. Kreativitasnya tanpa batas. Dan ini adalah bukti keseriusan GenPI mengangkat sektor pariwisata. Terlebih pangsa pasar pariwisata ini kini didominasi generasi milenial yang butuh tempat berekspresi.

“Karena anak muda zaman “now” tidak mau yang biasa-biasa saja. Semua harus punya cerita, asyik dan kreatif. Ini diaplikasikan dengan baik oleh Pasar Karetan. Apalagi ini juga melestarikan serta mengangkat budaya Jawa. Ingat budaya itu semakin dilestarikan semakin menyejahterakan. Salam Pesona Indonesia, GenPI. Gasss!,” ujar Menpar Arief Yahya. (*)

The post Pasar Karetan anak Dilengkapi Spot Foto Jawa Tempo Dulu appeared first on LIPUTAN.CO.ID.

Komentar