Praktisi Media Ini Prihatin Narasi Sejarah Dipelintir

Nasional39 Dilihat

Jakarta – Praktisi media Arief Gunawan menilai dinamika yang berkembang di masyarakat sekarang sudah sampai pada tahap yang meresahkan bahkan mengkhawatirkan karena ada fenomena sosial yang semenjak negara ini berdiri tak pernah itu muncul sekarang malah terjadi.

Salah satu fenomena sosial yang sangat memprihatinkan ujar Arief, ada elite yang membenturkan narasi-narasi pengetahuan sejarah yang semestinya harus dipahami secara benar, ini malah mengatakan keturunan Arab jangan bertindak yang tidak diinginkan atau menyebut garis keras untuk mengidentifikasi titik-titik kekalahan salah satu pasang calon presiden.

“Sudah beredar identifikasi bahwa kemenangan pasangan calon nomor urut 02 itu umumnya di daerah-daerah yang berkonflik, daerah-daerah pemberontakan. Ini narasi sejarah dibenturkan, dipelintir sedemikian rupa, sehingga generasi muda menerima berbagai penyesatan yang saya kira ini bahaya sekali untuk masa depan Indonesia,” kata Arief, dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Kamis (9/5/2019).

Kalau sejarah bangsa ini sudah dipelintir sedemikian rupa oleh elite lanjutnya, tunggu waktunya saja pilar-pilar kekuatan bangsa akan digoyahkan oleh kekuatan eksternal.

Selain itu, Arief juga menyikapi pernyataan elite yang akan men-shutdown media yang dinilai kritis sebagai proses untuk kembali ke masa era otoritarian yang lebih dikenal dengan orde baru. Bahkan ujar Arief, lebih memprihatinkan di banding era Presiden Soeharto.

“Kalau dulu di era orde baru, media yang mau dibredel itu ada tahapannya, misalnya pemimpin redaksinya dipanggil oleh departemen penerangan, lalu dipanggil ke ruangan api yang tak kunjung padam (Anantakupa), kemudian timernya diajak ngobrol intinya diintimidasi, kemudian cara lainnya adalah biasanya para Kasospol main ke kantor, biasanya kalau sore itu pada kumpul dan ini terjadi masih zaman koran,” ungkap Arief.

Jadi menurut dia, banyak hal-hal yang membuat anak bangsa ini prihatin. “Dari aspek media, dari aspek historis kita sebagai bangsa dibenturkan. Kemudian dari aspek keretakan sosial juga karena masyarakat di bawah semakin hari makin terbelah. Namun syukur alhamdulillah umat Muslim masih menjalankan ibadah puasanya dengan khusyuk, alhamdulillah masih fokus beribadah dan itu menurut saya pemandangan yang buat saya menyejukkan,” imbuhnya.

The post Praktisi Media Ini Prihatin Narasi Sejarah Dipelintir appeared first on LIPUTAN.CO.ID.

Komentar