“Relawan enak-enak jadi komisaris, giliran bertarung Banser dimajukan. Ini ngga bener”

Ragam97 Dilihat

Jakarta – Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie M Massardi menyatakan Banser NU tidak akan terlibat dalam fenomena politik yang saat ini terjadi. Alasannya, polemik politik usai pencoblosan pemilu presiden bukan urusan Banser dan Nahdliyin dan bukan pula persoalan Kyai NU.

“Ini persoalan pilpres yang menimbulkan polemik, menimbulkan ketidakpuasan karena adanya dugaan kecurangan,” kata Adhie, saat berdiskusi, di Jakarta, Kamis (9/5/2019).

Personel Banser lanjutnya, dibekali ilmu bela diri untuk menjaga kyai yang mengamalkan kaidah-kaidah Ahlussunnah wal Jamaah. Namun mantan juru bicara Presiden Gus Dur itu tidak membantah sebagian di antara oknum Banser berpihak kepada salah satu paslon.

Namun Adhie menegaskan pihaknya lewat media sosial telah mengingatkan bahwa polemik politik yang terjadi bukan perang yang akan menyasar kyai tapi persoalan politik.

“Saya jelaskan juga, dulu waktu Gus Dur presiden saya ada di dalam situ, ketika dapat tekanan koalisi politik yang ingin menggusur Gus Dur dan digantikan oleh Megawati, memang ada Nahdliyin di pesantren-pesantren juga Banser turun ke Jakarta, maksudnya mau membela. Tapi Gus Dur cemas melihat ini karena bukan ranahnya Banser masuk ke dalam politik. Lalu Gus Dur bilang, ini urusan politik, kalau politik urusan saya,” ungkap Adhie.

Jadi tegas dia, waktu Gus Dur saja dulu tertekan secara politik, Gus Dur tidak mengizinkan Banser ikut-ikutan di dalam pertarungan politik. Sekarang ini kan pemerintahannya juga bukan tokoh besar NU, ngapain juga Banser ikut-ikutan dan Adhie yakin Banser tidak akan ikut-ikutan karena ini memang bukan ranahnya Banser.

“Kalau ada apa-apa dengan polemik politik ini, biarlah mereka pakai jaringannya seperti Projo dan relawan Jokowi. Biar saja mereka yang maju, kenapa harus Banser. Sebab selama ini yang yang lebih banyak bergerak di 01 itu adalah geng Projo dan relawan Jokowi yang kini duduk di komisaris. Enak-enak jadi komisaris giliran bertarung Banser dimajukan. Ini ngga bener,” tegasnya.

Adhie juga menyebut memang ada pihak yang memanas-manasi kalangan Nahdliyin dengan isu khilafah. “Emang tentara kita pada tidur? Kita punya tentara dan kita punya pasukan yang kuat. Jadi terlalu berlebihan kalau ada Banser kita bergerak karena ada ancaman khilafah. Saya melihatnya pihak yang memanas-manasi itu lebih karena tidak percaya dengan tentara kita,” pungkas Adhie.

The post “Relawan enak-enak jadi komisaris, giliran bertarung Banser dimajukan. Ini ngga bener” appeared first on LIPUTAN.CO.ID.