MEDAN – Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan menggelar Uji Kompetensi Sektor Pendidikan Bidang Hotel, Restoran dan Kepemanduan. Kegiatan ini hasil Bekerjasama dengan Asdep Pengembangan SDM dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Kegiatan digelar 13-15 Juni 2019 di Poltekpar Medan.
Kegiatan ini dibuka Kabid Hubungan Antarlembaga Kemenpar Sri Susiati. Tujuannya untuk menyiapkan Mahasiswa Poltekpar Medan menjadi Sumber Daya Manusia (SDM).
“UJK ini merupakan rangkaian uji sertifikasi yang telah terintegrasi dengan kurikulum tahun 2014. Dan review kurikulum berbasis kompetensi tahun 2017 Poltekpar Medan tahun akademik 2018/2019,” ujar ketua LSP P1 Poltekpar Medan, Hamdani, Minggu (16/6).
Direktur Poltekpar Medan Anwari Masatip mengatakan, UJK pertama ini diikuti 725 asesi yang diases oleh 48 asesor yang sudah mendapatkan sertifikasi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Para asesi mendapatkan sertifikasi kompetensi yang telah disesuaikan dengan skema kualifikasi ASEAN, KKNI, AQRF dan ACC-STP.
“Sertifikasi mahasiswa merupakan salah satu realisasi dari tugas perguruan tinggi yaitu certification. Mahasiswa harus benar-benar mendapatkan sertifikasi kompetensi yang nantinya dapat digunakan untuk kelengkpaan dokumen saat melamar pekerjaan,” kata Anwari Masatip.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan SDM pariwisata yang tersertifikasi khususnya di Wilayah Sumatera Utara.
“Seperti yang kita ketahui bersama Danau Toba merupakan salah satu destinasi pariwisata nasional yang diprioritaskan pengembangannya. Sertifikasi ini merupakan salah satu upaya untuk pemenuhan SDM yang nantinya dibutuhkan,” ungkapnya.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar, Ni Wayan Giri Adnyani mengapresiasi kegiatan ini. Mahasiswa sebelumnya telah dibekali dengan teori pembelajaran sebelum di asesmen.
Saat ini pola uji kompetensi telah disesuaikan dengan kurikulum pembelajaran mahasiswa. LSP P1 Poltekpar Medan memiliki sasaran output 278 sertifikat skema kualifikasi ASEAN dan 76 sertifikat skema okupasi ASEAN.
“Dalam dunia kerja kompetensi harus dipelihara. Bukan hanya pernah kompeten, tetapi harus kompeten dan terus kompeten sehingga SDM yang dihasilkan professional. Sertifikasi merupakan tugas utama yang harus dilaksanakan oleh PTNP,” ujar Ni Wayan Giri.
Dia menambahkan, SDM yang dihasilkan harus dipastikan berkompetensi karena telah mendapatkan pendidikan dan sertifikasi di kampus. Kompetensi ini dapat diperoleh dari pembelajaran formal, non formal, pelatihan kerja ataupun pengalaman kerja.
“Kita harus selalu mengingat pesan Menteri Pariwisata Arief Yahya bahwa People are the real differentiator. Dimana yang membedakan kita dengan bangsa lain adalah SDM manusia kita. Sebagai penghasil SDM Pariwisata kita harus tetap berkomitmen untuk menciptakan kurikulum dan sertifikasi pendidikan yang mumpuni,” tuturnya.
Sementara, Menteri Pariwisata Arief Yahya berpesan agar SDM pariwisata nanti harus menggunakan standar global. Mengacu pada standar regional disebut ASEAN MRA (Mutual Recognition Arrangement) atau kompetensi selevel ASEAN.
“Kalau ingin bersaing di level global, gunakan global standard juga,” kata Menpar Arief Yahya.
Mantan Dirut Telkom ini paham betul bahwa SDM adalah kunci persoalan mendasar bidang pariwisata. Oleh karena itu, pembangunan SDM pariwisata tidak bisa ditunda.
“Untuk mencapai target kunjungan wisatawan yang ditetapkan pemerintah, perlu didukung SDM yang profesional. Istilahnya menentukan who dulu, baru menjelaskan what. Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak ke mana,” pungkas pria yang dinobatkan sebagai Menteri Pariwisata Terbaik se-Asia Pasifik ini.(*)
The post Ciptakan SDM Pariwisata Berkualitas, Poltekpar Medan Gelar Uji Kompetensi appeared first on LIPUTAN.CO.ID.