Jakarta – Wakil Ketua Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo mengimbau Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk bekerja lebih efektif, yaitu dengan menambah pos-pos di setiap wilayah Indonesia.
Masalahnya ujar Sigit, setiap kali melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) ke berbagai daerah, dirinya menemukan berbagai kekurangan pada Basarnas, antara lain kurangnya jumlah personel, jumlah pos, dan jumlah peralatan.
“Kami mendorong Basarnas untuk terus melakukan peningkatan dan pengembangan organisasi, baik dari jumlah personel maupun jumlah pos karena telah mendapatkan persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (RB) di tahun 2019 ini,” kata Sigit, usai memimpin rapat Komisi V DPR RI dengan Kepala Basarnas, BMKG, dan jajaran lembaga terkait di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan – Jakarta, Kamis (13/6/2019).
Selan itu, Sigit juga menyoroti response time yang dimiliki Basarnas masih terlalu lambat. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengusulkan agar Basarnas menambah alat untuk menghasilkan response time yang lebih cepat dalam penanganan di lapangan, dalam hal ini pertolongan pertama kepada korban bencana atau insiden.
“Jika anggaran memungkinkan, saya kira akan lebih bagus ditambah alat angkut seperti helikopter atau pesawat, untuk menghasilkan response time yang lebih cepat. Saat ini, response time yang dimiliki Basarnas masih sekitar 20 menit. Kami dorong untuk dapat meningkatkan response time menjadi 10 menit,” pinta Sigit.
Anggota DPR dari dari pemilihan Jawa Timur I itu menegaskan untuk meningkatkan kinerja Basarnas, saat ini anggaran tahun 2020 untuk Basarnas sedang dibahas untuk dianggarkan oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR RI. Sigit berharap masih ada space fiskal yang tersedia. Sehingga, dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas organisasi Basarnas.
“Pada tahun-tahun sebelumnya, juga terjadi hal yang sama. Ketika terjadi backlog, jika tersedia, maka dananya segera akan ditambahkan. Tahun lalu, tambahan yang dianggarkan untuk Basarnas mencapai sekitar Rp200 sampai Rp300 miliar. Saya optimis, masih ada tambahan anggaran untuk Tahun Anggaran 2020 ini,” ungkap Sigit.
Sebelumnya, Kepala Basarnas Bagus Puruhito menyampaikan perihal pengembangan organisasi Basarnas yang telah disetujui Menteri PAN-RB di tahun 2019 ini. Sehingga, pada akhir 2019 nanti, Basarnas akan mempunyai 43 Kantor SAR, 77 pos, dan 27 unit siaga SAR. RKP Basarnas tahun 2020 mengangkat tema “Peningkatan SDM Untuk Pertumbuhan Berkualitas”. Prioritas Basarnas untuk melakukan pelatihan bagi 10.000 orang berpotensi.
“Adapun, peningkatan tersebut adalah penambahan 5 pos menjadi kantor kelas B yang terdiri dari Palangkaraya, Cilacap, Tarakan, Mamuju, Nias. Kelas dari B menjadi A untuk 6 kantor, yaitu yaitu Pekanbaru, Pontianak, Mataram, Sorong, Jayapura dan Kendari. Serta, yang terakhir, 5 unit siaga menjadi Pos SAR Lampung Selatan, Kerinci, Banyuwangi, Wonosari, dan Wonosobo,” pungkas Kepala Basarnas.
The post Politikus PKS Dorong Basarnas Tambah Helikopter atau Pesawat appeared first on LIPUTAN.CO.ID.