Madina – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyatakan penyelenggaraan haji 2019 makin baik dengan berbagai inovasi, tapi hanya bisa sempurna dalam perspektif Indonesia melalui diplomasi tingkat tinggi.
Hal ini disampaikan Fahri lewat rilisnya, setiba di Madinah Al Munawwarah dan langsung memimpin rapat Pelaksanaan Haji DPR RI dengan Dirjen PHU dan Kepala Daerah Kerja (Kadaker), Madinah, Kamis, (1/8/2019).
“Seperti yang sudah disampaikan pak Dirjen, kalau kita baca itu inovasi 2019 salah satunya adalah zonasi. Sebenarnya kita sudah mengarah kepada kesimpulan bahwa Indonesia memerlukan sebuah kota mandiri di Haramain (Makkah-Madinah) ini,” kata Fahri, yang juga selaku Ketua Timwas Haji DPR RI.
Seperti data yang disampaikan lanjutnya, jamaah Indonesia besarnya hampir sama dengan penduduk negara Brunei. Mereka mayoritas lulusan SD, tua, perempuan, baru pertama ke luar negeri, dan 98 persen itu baru pertama haji atau umroh. Dengan karakteristik seperti itu, Indonesia memerlukan sebuah kota yang punya kemampuan melayani yang maksimal. “Dan itu yang bekerja adalah diplomasi tingkat negara,” ujarnya.
Timwas Pelaksanaan Haji DPR RI terdiri dari pimpinan DPR dan beberapa komisi akan berada di tanah suci hingga 15 Agustus 2019 dan akan berkoordinasi dengan pihak Kemenag, Kemenlu dan jajarannya. Timwas akan memotret penyelenggaraan haji secara lebih komprehensif dan memberikan masukan langsung di lapangan maupun evaluasi menyeluruh selepas musim haji berakhir.
The post Tiba di Tanah Suci, Timwas Haji DPR Berikan Catatan dan Rekomendasi Awal appeared first on LIPUTAN.CO.ID.