Medan – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Profesor Darmayanti Lubis mengatakan Indonesia saat ini memasuki era bonus demografi yang tidak terlepas dari generasi milineal. Generasi ini menurut Darmayanti yang akan memegang kendali atas roda pembangunan khususnya di bidang perekonomian, untuk membawa Indonesia menuju pembangunan yang lebih maju dan dinamis.
Hal tersebut dikatakan Darmayanti ketika membuka Focus Group Discussion bertajuk “Kemandirian Milineal Membangun Sumatera Utara”, di Hotel Garuda Plaza Kota Medan – Sumatera Utara, Sabtu (21/9/2019).
“Pada 2020, tahun dimulainya bonus demografi ditandai dengan tingginya populasi generasi milenial dengan rentang usia 20 hingga 40 tahun. Usia produktif itu yang akan akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia,” kata Darmayanti.
Generasi milenial ujarnya, menyebar merata di seluruh provinsi di Indonesia. Di Sumatera Utara, berdasarkan sensus penduduk 2017, jumlahnya mencapai 33,88 persen. Data ini, harus menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Fakta tersebut ujar Darmayanti, hendaknya ikut memengaruhi strategi pembangunan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Bukan hanya mendorong, tetapi juga melindungi generasi milenialnya di pasar global. “Pemerintah Provinsi Sumatera Utara harus paham dalam membaca kebutuhan generasi milenial. Harus ada kebijakan daerah yang berpihak pada tumbuh kembang dan kesiapan generasi milenial untuk bersaing di pasar global,” ungkapnya.
Dia tegaskan, generasi milenial juga harus berpartisipasi dalam politik. Sebab, dengan jumlah yang besar dalam demokrasi bisa menjadi penentu hasilnya. Contohnya, partisipasi milineal di Pemilu 2019 lalu yang cukup besar. Maka dari itu, setiap generasi milenial yang terjun dalam strategi kekuasaan (pemerintah) harus bergerak terlebih dahulu di organisasi.
“Tidak bisa tiba-tiba langsung muncul untuk masuk ke politik. Sumber daya manusia generasi milineal harus profesional. Ke depan bukan hanya tentang gerakan, tetapi integritas, kepemimpinan dan bagaimana berpolitik di negeri ini. Mengasah kemampuan untuk belajar learning by doing, serta mengoptimalkan penggunaan gadget yang bermanfaat bukan untuk menyebar hoaks,” ujarnya.
Di acara yang sama, politisi Partai Demokrat Dr Masdar Limbong, menambahkan segmen generasi milineal menjadi segmen yang menarik bagi kalangan politisi untuk digerakkan dalam rangka mendapatkan kekuatan pertarungan politik. Sistem kebebasan berpolitik menjadi menarik bagi generasi muda dan remaja. Pergerakan politik juga cepat karena pengaruh media sosial.
“Seiring dengan berkembangnya teknologi, generasi milineal khususnya di perkotaan mobilitasnya menggunakan media sosial. Walaupun masyarakat pedesaan juga sudah mulai melakukan karena jaringan akses Internet yang luas,” ujarnya.
Sebagai pemilih ujarnya, generasi milineal memiliki suara sangat signifikan. Beberapa tahun terakhir, politisi menyadari itu, bahwa suara generasi milineal dibutuhkan. Semakin banyak juga politisi memanfaatkan media sosial sebagai cara untuk memperoleh kemenangan.
“Bagaimana generasi milineal mengekspresikan politiknya? Ada yang menggunakan pendekatan digital, bahkan ada juga generasi milineal yang tetap apatis dalam politik,” sebutnya.
Sementara Tokoh Milineal di Sumut, Muhammad Mas’ud Silalahi mengharapkan generasi milineal harus memiliki perbedaan dalam berpikir dan bertindak. Sebab, milenial harus semangat dalam ikut serta membangun bangsa Indonesia pada umumnya dan Sumatera Utara pada khususnya.
The post Pimpinan DPD RI Ingatkan Kebijakan Pemprov Berpihak pada Kemandirian Milineal appeared first on LIPUTAN.CO.ID.
Komentar