Jakarta – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengetuk kebesaran hati seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama menjaga kekhidmatan acara pelantikan Presiden – Wakil Presiden Republik Indonesia 2019-2024 pada 20 Oktober 2019, yang dimulai Pukul 14.30 WIB, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan – Jakarta.
Kesuksesan acara pelantikan tersebut kata Bambang Soesatyo, menjadi pertaruhan terakhir dalam rangkaian panjang penyelenggaraan Pemilu 2019, untuk menunjukan kepada dunia betapa demokrasi di Indonesia sudah semakin matang dan tumbuh dengan dewasa.
“Elite politik sudah menunjukan kedewasaannya mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, dengan bersepakat mendukung kekhidmatan prosesi pelantikan presiden-wakil presiden, serta mengedepankan gotong royong dalam membangun bangsa dan negara. Kini waktunya berbagai elemen masyarakat turut serta berhimpun dalam satu barisan keluarga besar Bangsa Indonesia. Kita lepaskan ego kelompok maupun berbagai bentuk ketidakpuasan. Kita songsong pelantikan dengan suka cita, dan tunjukan pada dunia betapa beradabnya Bangsa Indonesia,” ujar Bamsoet, usai memimpin Rapat Konsultasi Pimpinan MPR RI, DPR RI, dan DPD RI dengan KPU, Panglima TNI, Kapolri, Setneg dan Kepala Badan Intelijen Negara, di Kompleks MPR RI, Jakarta, Selasa (15/10/19).
Selain dihadiri Pimpinan MPR RI, DPR RI, dan DPD RI, turut hadir antara lain Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman M. Fachir, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono, dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono.
Ketua MPR RI meminta aparat TNI/Polri dan juga BIN terus mewaspadai berbagai potensi gangguan keamanan dan ketertiban. Jangan sampai ada kejadian sekecil apapun yang bisa mengganggu prosesi pelantikan sehingga mencoreng wajah Indonesia di mata dunia.
“Dari berbagai laporan yang disampaikan Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala BIN, aparat sudah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk menjamin terwujudnya keamanan dan ketertiban. Bukan hanya di Jakarta, melainkan Indonesia secara keseluruhan, ungkap Bamsoet.
Politisi Partai Golkar itu optimistis semua potensi ganguan yang mungkin terjadi jelang pelantikan presiden bisa diatasi dan diantisipasi dengan baik oleh aparat keamanan. Bahkan, aparat keamanan menjamin keselamatan Presiden dan Wakil Presiden, mulai dari rumah, menuju ke MPR hingga kembali ke rumah masing-masing. Semua sudah diantisipasi secara penuh oleh Polri.
“Prosesi pelantikan presiden dan wakil presiden harus berlangsung tertib, aman dan khidmat. Karena keberhasilan acara tersebut akan menjadi pesan damai dari Indonesia untuk dunia. Karena itu, saya mengajak semua jajaran masyarakat, secara bersama-sama dan saling bahu membahu untuk ikut menyukseskan pelantikan presiden dan wakil presiden ini,” imbau Bamsoet.
Ditambahkannya, aparat keamanan juga menjamin keselamatan anggota MPR yang akan hadir pada acara pelantikan presiden dan Wakil Presiden. Demikian pula dengan dengan tamu-tamu negara. Sejak datang dan menginap di hotel, pengamanan serta pengawalan terhadap mereka sudah disiapkan dengan baik.
“Dari laporan terkini, ada dua kepala negara, empat kepala pemerintahan, tiga wakil presiden, sembilan utusan negara dan 147 perwakilan negara yang akan datang menyaksikan pelantikan presiden. Aparat berwenang akan menjamin keselamatan mereka, sejak menginjakkan kaki di Bandara, menginap di hotel, tiba di Senayan hingga mereka kembali ke negara masing-masing. Semua sudah ada protapnya dan akan dilaksanakan dengan baik,” pungkas Bamsoet.
The post Ketua MPR: Jelang Pelantikan Presiden Situasi Keamanan Kondusif appeared first on LIPUTAN.CO.ID.
Komentar