Depan Mentan, Tuasikal Minta Pemerintah Perhatikan Nasib Petani Maluku

Nasional111 Dilihat

Jakarta – Rapat dengar pendapat Komisi IV dengan Kementerian Pertanian (Kementan) yang dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan beberapa jajarannya untuk membahas program jangka pendek, dan rencana program kerja prioritas.

Rapat yang berlangsung di ruang Komisi IV itu mendapat berbagai masukan dari para Anggota DPR-RI yang cenderung menyampaikan masalah-masalah pertanian dialami oleh masyarakat diberbagai daerah.

Anggota Komisi IV Daerah Pemilihan (Dapil) Maluku Abdullah Tuasikal ikut menyuarakan berbagai masalah pertanian yang dihadapi oleh masyarakat Maluku, terkhusus bidang pertanian.

“Mayoritas masyakar Maluku berpenghasilan tani dan nelayan. Rempah-rempah menjadii sorotan utama seperti cengkeh, pala, kopra, cacau dan lainnya. Hasil rempah-rempah makin berkurang dikarenakan kurangnya bibit dan hama, ditamba lagi masalah utama yang dikeluhkan masyarakat adalah rendahnya harga pasaran, bahkan di bawah standar,” kata Tuasikal kepada Mentan, Selasa (5/11) kemarin.

“Ini harus menjadi perhatian Pemerintah untuk menaikan harga komuditi demi mensejahterakan masyarakat, terkhusus di Maluku,” sambungnya.

Selain itu, kata mantan Bupati Maluku Tengah ini, untuk mengurangi tingkat ketergantungan terhadap beras, maka Kementan diharapkan mampu memperdayakan sumberdaya pangan lokal di Indonesia, seperti sagu yang merupakan makanan khas Maluku dan Papua, ubi-ubian khas dari Sulawesi Tenggara, jagung dari Gorontalo.

“Secara tidak langsung Pemerintah sudah membuka usaha budi daya baru, dan meningkatkan tenaga kerja bagi masyarakat serta mengurangi tingkat pengangguran,” ucapnya.

Dikatakan politisi Partai Nasdem ini, program semacam ini dapat melahirkan sebuah program baru di pemerintahan, terkait dengan pola konsumsi pangan yakni one day no rice.

Tuasikal juga sempat memaparkan, bahwa di Maluku terdapat Puluhan ribu hektar sawa, dan setiap kabupaten memiliki kurang lebih 6000 hektar sawa tapi terkadang gagal panen akibat dari tidak teraturnya irigasi, kurangnya benih dan setelah panen baru datangnya pupuk. Hal ini yang menjadi masalah tersendiri bagi petani di Maluku,

“Harapannya dapat menjadi perhatian Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan pangan, khususnya di Provinsi Maluku,” harap Tuasikal. (***)

The post Depan Mentan, Tuasikal Minta Pemerintah Perhatikan Nasib Petani Maluku appeared first on LIPUTAN.CO.ID.