Jakarta – Sestama Bakamla RI Laksda Bakamla S. Irawan, M.M., mengatakan, kegiatan briefing operasi dan gladi posko Keamanan dan Keselamatan Laut (Kamlamla) merupakan acara yang sangat strategis bagi semua aparat keamanan laut di Indonesia. Sebab, aparat keamanan laut berseragam berbeda-beda di laut, tapi sifat operasionalnya sama.
Demikian dikatakan Irawan saat memberikan pengarahan kepada para peserta Briefing Operasi dan Gladi Posko Kamlamla, di Aula Mabes Bakamla RI, Jl. Proklamasi No. 56, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019).
Sebagai Bakamla dengan dasar hukum UU Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan, Perpres No. 178 tahun 2014 dan perintah Presiden secara harian kata Irawan, dijelaskan bahwa tugas Bakamla salah satunya adalah mensinergikan penegakan hukum di laut.
Ini kata Irawan, merupakan tugas yang sangat berat yang harus dikerjakan. Sebagai Sestama Bakamla RI ujarnya, tidak hanya mengurus masalah administrasi tetapi harus bersinergi antar-penegak hukum di laut. “Jangan biarkan para oknum penjahat di laut tertawa melihat kita bertahan dengan ego kita masing-masing, kita harus bersinergi,” tegasnya.
Dia katakan, tidak perlu menghancurkan Indonesia dengan menggunakan peluru kendali, karena jika demikian dikutuklah negara yang bertindak demikian. Tapi dengan penyelundupan narkoba masuk Indonesia melalui laut rusaklah negara Indonesia.
“Kita bisa lihat peta Indonesia, segala sisi narkoba dapat masuk ke Indonesia, apa kita mampu sendiri untuk mencegah penyelundupan narkoba tersebut? Sudah bukan waktunya lagi kita mengatakan bekerja untuk visi misi instansi kita tetapi kita harus sadar kita bekerja untuk negara Indonesia. Jangan lagi kita dipermainkan oleh oknum penjahat yang saat ini menari-nari dan tertawa terbahak-bahak melihat kita tidak bersinergi,” ujar Irawan.
Sebelumnya, kegiatan Briefing Operasi dan Gladi Posko Kamlamla dibuka oleh Plh. Deputi Operasi dan Latihan Bakamla RI Laksma Bakamla Guntur Wahyudi.
Laksma Guntur mengatakan bahwa kegiatan ini mengangkat isu penegakan kedaulatan dan penegakan hukum di perbatasan maritim Indonesia, di laut Natuna Utara dan laut Sulu yang dalam beberapa tahun terakhir terus mengemuka dan tentunya ke depan tetap menjadi konsern untuk menanggulanginya.
Hadir sebagai narasumber kegiatan Briefing Operasi dan Gladi Posko Kamlamla, Diplomat Muda Direktorat Hukum dan Perjanjian Kewilayahan DR. Gulardi Nurbintoro dengan materi paparan Kebijakan Gaklat dan Gakkum di laut Natuna Utara dan Sestama BNPT Marsda TNI Dr. A. Adang Supriyadi dengan materi paparan Penanggulangan Kejahatan Terorisme di Wilayah Perbatasan Maritim Indonesia dan Filipina.
The post Sestama Bakamla: Jangan Biarkan Penjahat Laut Tertawa Melihat Kita Tak Bersinergi appeared first on LIPUTAN.CO.ID.
Komentar