Ambon – Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi membuka Pemilihan Duta Qasidah tingkat Nasional XXIV. Seremonial pembukaan dipusatkan di lapangan Bhayangkara, Polda Maluku. Pembukaan ditandai dengan pemukulan rebana.
Hadir, Ibu Wakil Gubernur Maluku, Kakanwil Kemenag Maluku, pejabat Eselon II Ditjen Bimas Islam, dan ratusan kontingen dari hampir seluruh Provinsi di Indonesia. Ajang yang berlangsung di City of Music Ambon ini digelar oleh Kemenag bekerjasama dengan Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (Lasqi).
Wamenag tiba di lapangan Bhayangkara sekitar pukul 20.30 WIT disambut tarian selamat datang. Lapangan Bhayangkara disulap menjadi lebih berwarna. Bagian tengah lapangan, berdiri panggung utama yang besar dan megah, kaya cahaya, mamadukan nuansa musik Islam dan budaya lokal. Sementara dua tenda besar berdiri di sisi kiri dan kanan panggung dengan dekor bernuansa merah putih. Berjarak 30 meter di depan panggung, berdiri tribun utama, tempat Wamenag dan tamu VIP lainnya dengan hiasan kain didominasi kuning, hijau, dan putih. Kehadiran Wamenag di tribun ini sekaligus menandai dimulainya upacara pembukaan.
Senandung “Dari ujung Banda Aceh sampai Tanah Papua, kita semua basodara” mengawali pengenalan kontingan provinsi, dimulai dari Nangroe Aceh Darussalam hingga Papua. Setiap provinsi diiringi dengan lagu daerah masing-masing yang menunjukan kekayaan budaya Indonesia.
Selaku pengiring musik, tim rebana dan terompet yang merupakan kolaborasi dari pemuda gereja dan remaja masjid di Ambon.
“Seni adalah keindahan yang dapat tampil dalam beragam bentuk dan cara. Selama arah dan tujuannya mengantar manusia menuju nilai yang luhur dan mulia, maka itu sangat dianjurkan,” pesan Wamenag di Ambon, Senin (25/11).
“Islam dapat menerima aneka ekspresi keindahan selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, nilai universal dan nilai lokal yang dapat diterima masyakat indonesia,” lanjutnya.
Wagub Maluku Barnabas N Orno atas nama pemerintah daerah dan seluruh masyarakat Maluku mengucapkan selamat datang. Ambon menjadi tuan rumah adalah momentum untuk menunjukan bahwa masyarakat Maluku adalah komunitas dunia dengan seni budaya tinggi yang menjangkau segala aspek kehidupan, termasuk keagamaan. Untuk itu, Ambon didualat UNESCO sebagai City of Music.
“Jangan ragukan rasa persaudaraan kami. Maluku bagian Indonesia. Kami bangga memiliki Indonesia. Indonesia tanah air beta, pusaka abadi nan jaya,” ujarnya.
“Tabe’a,” demikian Wagub mengakhiri sambutannya dengan sapaan khas Maluku penanda keakraban.
Pemilihan Duta Qasidah Nasional ini akan berlangsung hingga 29 November 2019. Ada dua cabang yang dilombakan, yaitu: vokalis dan kolaborasi. (Kemenag)
The post Wamenag Buka Pemilihan Duta Qasidah Nasional XXIV di Ambon appeared first on LIPUTAN.CO.ID.
Komentar