Jakarta – Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi hari ini menerima perwakilan Kerajaan Arab Saudi (KSA) di Kantor Kementerian Agama, Jakarta. Pertemuan membahas rencana muktamar toleransi dan moderasi beragama yang rencananya akan digelar di Jakarta, Maret 2020.
Pertemuan ini merupakan tindaklanjut pembicaraan antara Menteri Agama Fachrul Razi dengan Dubes Arab Saudi pada 18 Desember 2019. Menurut Zainut, Kementerian Agama merasa mendapatkan kehormatan dipercaya menjadi tuan rumah untuk kali pertama gelaran Muktamar Toleransi dan Moderasi Beragama. “Kami seluruh jajaran Kemenag sudah siap melaksanakan amanah yang diberikan dari Kementerian Arab Saudi ini,” ujar Wamenag di Jakarta, Selasa (28/01).
Kemenag, kata Zainut, menyambut baik penyelenggaraan Muktamar Toleransi dan Moderasi Beragama. Tujuannya, membangun kerjasama dalam mengembangkan Islam Wasyatiyah, Islam yang penuh kedamaian, menolak Islam yang tatharruf atau intoleran. Selain di Indonesia, muktamar ini juga pernah diselenggarakan di negara-negara lain.
“Kami akan siapkan sebaik mungkin, dan menyampaikan rencana kegiatan ini kepada Presiden dan Wakil Presiden, semoga beliau-beliau berkenan hadir dalam acara,” ucap Zainut.
Sebelumnya, Wakil Dubes Arab Saudi Yahya Hasan N. Alqahtani menyampaikan salam dari Menteri Dakwah Arab Saudi kepada Menteri Agama dan Wakil Menterian Agama. Yahya Hasan hadir bersama panitia inti muktamar, antara lain: Kepala Kantor Dirjen Urusan Agama Islam, KSA, Sheikh Mohammed Alotaibi, Atase Agama Kedubes Arab Saudi di Jakarta, Sheikh Ahmed Alhazmi, Kepala bagian Urusan Islam, Kedubes Arab Saudi di Jakarta Abdurrahman Jomah.
Dikatakan Yahya Hasan, hubungan bilateral Arab Saudi-Indonesia sudah berjalan baik sangat lama, dari berbagai segmen utamanya urusan keagamaan. Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi juga mempunyai pandangan yang sama tentang keagamaan, khususnya toleransi dan moderasi beragama. Oleh Karena itu, pemerintah Arab Saudi ingin menjadikan negara Indonesia menjadi tuan rumah untuk konferensi toleransi dan moderasi beragama.
“Konsepsi ukhwah islamiyah ini sangat erat hubungannya dengan toleransi dan moderasi beragama. Hal ini akan menjauhkah kita dari pandangan intoleransi dan tatharruf (ekstrem),” kata Yahya Hasan N. Alqahtani.
Penasihat Menteri Agama, Da’wah dan Bimbingan, KSA Faiz Alharbi juga menyampaikan rasa senangnya bisa berada di Indonesia. Menurutnya, suasana di Indonesia sangat aman dan tenang. “Suasana di sini sangat menyenangkan ketika ada kumandang adzan, masyarakat Indonesia berbondong-bondong ke masjid,” kata Sheikh Faiz.
Sheikh Faiz berharap negara Indonesia senantiasa mendapatkan ketenangan, dan masyarakat di Saudi bersedia memberikan ketenangan. Saudi sangat sedih jika di Indonesia terganggu ketenangan dan kedamaiannya.
Disampaikan Faiz, muktamar ini adalah arahan dari kerajaan Arab Saudi untuk memperkuat hubungan kedua negara. Ini juga realisasi dari MoU kedua negara dalam memerangi intoleransi.
“Kemenag adalah lembaga atau institusi yang menyelenggarakan kegiatan ini. Kami berharap acara dihadiri oleh salah seorang imam masjidil haram, insya Allah. Arahan raja langsung dan mengimami shalat di Indonesia. Muktamar akan dilaksakan pada pertengahan Maret 2020,” kata Sheikh Faiz. (Kemenag)
The post Indonesia Tuan Rumah Muktamar Toleransi dan Moderasi Beragama appeared first on LIPUTAN.CO.ID.