Bogor – Tantangan rumah-rumah ibadah ke depan semakin berat. Pergumulan yang dihadapi oleh bangsa dan negara hari ini sekaligus menjadi hal yang juga harus dihadapi oleh rumah-rumah ibadah. Demikian disampaikan Menteri Agama Fachrul Razi saat menghadiri Peringatan 100 Tahun Berdirinya Gedung Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Zebaoth, di Bogor, Jawa Barat.
Oleh karenanya, menurut Menag, rumah ibadah perlu menjadi bagian terdepan dalam pembangunan negara dan pemberdayaan masyarakat. “Ke depan, tantangan gereja dan rumah ibadah lainnya semakin berat. Gereja dan rumah ibadah lainnya harus turut serta bahkan menjadi bagian terdepan dalam pembangunan negara dan pemberdayaan masyarakat,” pesan Menag, Kamis (30/01).
Menag menuturkan, problematika sosial seperti kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme, serta pencemaran lingkungan semestinya menjadi objek pengabdian bersama dari gereja dan rumah ibadah semua agama. “Peran serta para tokoh-tokoh agama, penting dalam membentuk masyarakat madani,”tuturnya.
Menag yang hadir didampingi sang istri Anni Fachrul Razi dan Direktur Jenderal Bimas Kristen Thomas Pentury menyampaikan Gereja GPIB Zebaoth telah melalui berbagai tantangan dan hambatan selama 100 tahun untuk mengatasi berbagai problematikan sosial tersebut. Untuk itu Menag berharap, perayaan 100 tahun Gedung Gereja GPIB Zebaoth Bogor tak hanya dimaknai sebagai seremoni biasa saja.
“Melainkan diisi dengan perenungan dan pembaharuan tekad pelayanan yang lebih baik di masa depan,” ujar Menag.
Menag juga menyampaikan bahwa negara menyambut dan mendukung sepenuhnya setiap program yang dilakukan oleh GPIB Zebaoth. “Kami mengapresiasi kesediannya untuk membangun ketaatan umat kepada agamanya sekaligus membangun kecintaannya kepada negara dan bangsa,” tutur Menag yang pada kesempatan tersebut juga menandatangani prasasti 100 tahun berdirinya GPIB Zebaoth. (Kemenag)
The post Menag: Rumah Ibadah, Jadi Bagian Terdepan Bangun Bangsa appeared first on LIPUTAN.CO.ID.
Komentar