Jakarta – PT Rekayasa Industri (Rekind) perusahaan Engineering, Procurement, Construction (EPC) menorehkan prestasi 6 juta jam kerja aman tanpa kecelakaan. Catatan prestasi kerja tersebut diraih setelah perusahaan kontraktor nasional ini menyelesaikan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Labuh Tahap-1, berkapasitas 85 Megawatt (MW) di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, milik Supreme Energy Muara Labuh (SEML), pada 16 Desember 2019.
Sertifikat pencapaian 6 juta jam kerja aman tanpa kecelakaan diserahkan langsung oleh Construction Manager SEML, Christian Pintea kepada Project Manager Rekind, M. Fahirwan, pada Sabtu (1/2/2020), di lokasi PLTP Muara Labuh. Pelaksanaan seremonial kegiatan yang dihadiri seluruh karyawan, mitra kerja Rekind dan pemilik proyek itu dilaksanakan bertepatan dengan Hari Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional ke-50.
PLTP Muara Labuh berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dan mampu memasok daya listrik untuk 340 ribu rumah tangga khususnya di wilayah Solok Selatan dan daerah lainnya.
Pelaksanaan proyek yang kompleks menuntut Rekind untuk meningkatkan seluruh aspek tidak hanya teknologi dan inovasi, namun juga harus memperhatikan aspek keselamatan kerja sesuai standar internasional. Rekind menempatkan HSE sebagai competitive value yang mampu memberikan nilai tambah dalam setiap kerja sama dengan pelanggan.
“Seiring dengan dukungan serta kerja sama dari masyarakat setempat dan Pemerintah Daerah Sumatera Barat, Rekind mampu untuk merampungkan pengerjaan proyek ini dengan selalu berusaha memberikan yang terbaik. Alhamdulillah setiap pekerjaan yang kami lakukan terukur dan terencana dengan tepat,” kata Fahirwan.
PLTP Muara Labuh Tahap-1 merupakan perwujudan pembangkit listrik yang masuk dalam program implementasi Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu proyek percepatan pembangkit tenaga listrik 35.000 MW. Di wilayah Sumatera Barat, PLTP ini merupakan pembangkit listrik pertama yang memanfaatkan energi baru dan terbarukan. Sumber energi baru dan terbarukan ini berasal dari WKP Liki Pinangawan Muara Labuh.
Sebagai perusahaan yang melayani perusahaan nasional dan global, aspek Health, Safety, and Environment (HSE) selalu dikedepankan oleh Rekind dalam setiap pengerjaan proyek. Rekind menyadari keberhasilan penerapan HSE merupakan kerja sama seluruh pihak baik yang terdiri dari tim proyek, pemilik proyek maupun mitra kerja seperti subkontraktor.
Melalui penguasaan teknologi dan inovasi serta didukung kemampuan sumber daya manusia di bidang rancang bangun dan perekayasaan industri, Rekind terus memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan panas bumi di Indonesia. Sejak kali pertama berkecimpung dalam bidang panas bumi, Rekind telah mengerjakan 16 proyek PLTP di Indonesia dengan jumlah kapasitas sebesar 995,4 MW.
The post PT Rekind: 6 Juta Jam Kerja Tanpa Kecelakan di Proyek PLTP Muara Labuh Tahap-1 appeared first on LIPUTAN.CO.ID.