Keraton Kasepuhan Cirebon LaksanakanTradisi Siraman Panjang Jimat.

Kilas Cirebon220 Dilihat

Kota Cirebon – Keraton Kasepuhan Cirebon melakukan “Siraman panjang jimat,” yang merupakan rangkaian kegiatan tahunan sebelum “mauludan”, yakni mencuci barang-barang pusaka, berupa piring, guci dan botol yang berumur ratusan tahun.

“Benda-benda pusaka itu akan dipakai sebagai wadah bahan-bahan pada puncak Maulid Nabi Muhammad SAW dan dicuci setahun sekali saat akan digunakan,” ungkap Sultan Sepuh Ke XV Keraton Kasepuhan Cirebon PRA.Lukman Zulkaedin.

Lukman menjelaskan benda pusaka tersebut diantaranya adalah, tujuh piring berusia sekitar 700 tahun, dua gelas dan 38 piring bertulisan kaligrafi berusia sekitar 600 tahun. Selain piring, dua buah guci berusia sekitar 700 tahun serta dua buah botol kristal berusia sekitar 500 tahun. Puluhan benda pusaka yang dibersihkan di Bangsal Pungkuran Keraton Kasepuhan itu merupakan peninggalan para wali yang menyebarkan agama Islam.

Selain itu dalam Ritual siraman panjang jimat pencucian piring pusaka peninggalan Wali Sanga yang akan digunakan pada puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Sultan Sepuh Luqman Zulkaedin menjelaskan tradisi Siraman Panjang mempunyai makna tersendiri terutama dalam ajaran Islam.

“Saat hendak beribadah pun umat Islam diwajibkan menyucikan bandannya dari hadas besar dan hadas kecil” ungkapnya

Lukman menjelaskan, benda-benda pusaka itu digunakan untuk tempat makanan yang akan dibagikan ke abdi dalem dan warga pada puncak peringatan maulid nabi atau panjang jimat.

Puncak Peringatan Maulid Nabi Muhammad atau ritual Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan akan digelar terbatas pada kamis 29 oktober nanti.

Tahun kemarin acara tersebut telah menjadikan Muludan sebagai even wisata yang paling banyak menyedot wisatawan baik domestik maupun asing atau mancanegara. Mereka tumpah ruah sejak setengah bulan jelang peringatan hingga puncak acara yang disebut malam Pelal.

Tapi untuk tahun ini karena masa pandemi covid 19 telah memaksa perubahan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad. Setelah dikeluarkannya kebijakan peniadaan muludan secara terbuka oleh Pemkot Cirebon, Sultan Sepuh XV PRA. Lukman Zulkaedin turut mengeluarkan maklumat untuk meniadakan pasar rakyat muludan dan siraman panjang jimat pagi ini juga dilaksanakan secara terbatas.(JS).