KOTA CIREBON.- Keluarga Alan Fitnur Alamsyah (29) sangat kecewa terhadap Pelayanan Rumah Sakit Permata Cirebon, pasalnya pelayanan medis yang diberikan sangat buruk dan mengecewakan.
Alan Fitnur Alamsyah (29) menceritakan, pada Rabu (4/11/2020) Ibunya Yani Nuraeni (53) mengalami kecelakaan sepulang dari Karangampel Kabupaten Indramayu tepatnya di Jalan Raya Klayan sekira pukul 16.00 WIB. Saat itu pula langsung dibawa ke Rumah Sakit Pertamina Klayan untuk mendapatkan pertolongan.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, hasil rontgen menyatakan ada empat tulang rusuk yang patah,” ujar Alan didampingi kuasa hukumnya saat jumpa pers, Sabtu (7/11/20).
Alan menjelaskan, pihak keluarga pada Rabu sekira pukul 21.00 WIB memindahkan sang ibu ke rumah sakit Permata dengan pertimbangan jarak tempuhnya dekat.
Namun, pihaknya sulit mendapatkan kamar untuk BPJS kelas I. Alhasil sang Ibu ditempatkan di kamar titipan BPJS kelas II.
“Saat datang ibu saya merasakan sesak napas, namun bukannya dikasih pelayanan malah ditanya kelengkapan administrasi,” ungkapnya.
Alan menambahkan parahnya lagi, selama lebih dari enam jam tidak ada tindakan medis dari dokter hanya infus saja, padahal ibu saya sesak nafas.
Puncaknya, Kamis (5/11/2020) pagi kondisi sang ibu turun drastis. Dirinya meminta pihak rumah sakit untuk segera memasukkan sang ibu ke ICU, namun ditolak dengan alasan penuh.
“Saya berinisiatif mengecek ruangan ICU untuk memastikan apa benar penuh atau tidak. Saya temukan ada ruangan ICU kosong namun dokter mengatakan itu khusus buat tempat cuci darah,” ungkapnya.
Sangat disayangkan, tindakan dirinya mengecek ruangan ICU berbuntut panjang karena dirasa dirinya sudah menyalahi aturan yang ada.
Setelah tidak ada titik temu, pada pukul 13.00 WIB sang ibu tidak tertolong (meninggal dunia) tanpa adanya pelayanan medis yang berarti dari rumah sakit.
“Saya sangat kecewa dengan pelayanan medis disini (RS. Permata – Red). Pihaknya akan melakukan langkah – langkah hukum dengan kejadian ini,” tegasnya.
Sementara itu, kuasa hukum keluarga pasien Adv Qorib, SH., MH menuturkan pihaknya akan berkoordinasi dengan keluarga terkait langkah – langkah yang akan diambil.
“Nanti kami bicarakan terlebih dahulu langkah pastinya,” ujarnya.
Pria yang akrab dipanggil Syekh tersebut meminta pihak Polres Cirebon Kota terbuka perihal
laka lantas yang menimpa kliennya.
“Kami harap polisi secara terbuka menangani kasus laka lantas ini,” pungkasnya. (JS)