Kabupaten Cirebon – Jelang sidang putusan hakim kasus perceraian FS di Pengadilan Agama Sumber Kabupaten Cirebon pada bulan Januari 2021 mendatang. Kuasa hukum IE Razman Arif Nasution ingatkan majelis hakim untuk netral dan tidak berpihak.
Razman, menjelaskan agenda putusan hakim di Pengadilan Agama Sumber Kabupaten Cirebon, sebenarnya tidak berdasar. Pasalnya, dokumen negara buku nikah, saksi merupakan rekayasa dan patut di uji oleh pihak yang terkait.
“Kalau bicara putusan, harusnya majelis hakim menunda terlebih dahulu, karena buku nikah FS sedang di proses keabsahannya di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung dan majelis hakim harus melihat fakta tersebut. Kalau sampai putusan berarti ada keberpihakan,” katanya Rabu (30/12/2020).
Razman mengatakan, bila sampai ada dugaan majelis hakim berpihak ke pengugat, maka pihaknya akan mengambil langkah hukum dengan melaporkannya ke Komisi Yudisial.
“Kami akan lihat, kalau sampai majelis hakim mengabulkan pengugat, kami akan mengambil langkah hukum juga dengan melaporkannya ke Komisi Yudisial. Karena kami menilai majelis hakim tidak melihat fakta – fakta yang kami berikan,” ungkap Razman
Sikap tegas pengacara kondang ini, di dasari pemahaman hukum dan tidak ada dasar, majelis hakim mengabulkan gugatan pengugat. Pihaknya beralasan, buku nikah FS tidak sah. Seharusnya, majelis hakim menunda putusan sampai ada hasil di PTUN Bandung maupun Polda Jateng dan Polda Jabar.
“Tidak ada dasar, hakim mengabulkan gugatan saudara FS Alasannya apa? Pertama, hampir dapat dipastikan melalui pemeriksaan yang ada, buku nikah itu tidak sah. Ingat hampir dapat dipastikan. Saya tidak bisa memastikan karena saya bukan orang penegak hukum. Tapi saya katakan hampir dapat dipastikan kenapa? Karena kami membuat dua laporan di kepolisian. Pertama di Polda Jabar yang peduli Polda Jateng,” ujarnya.
Selain itu, dari saksi pernikahan ada yang merasa di tipu oleh pihak pengugat, dan sudah di konfrontir di Polda Jabar. Sementara di Polda Jateng ditemukan juga terbitnya buku nikah. Selain itu, data nama FS selalu berubah – ubah dan mempunyai beberapa KTP.
“Terlihat bahwa di situ nama FS tidak sesuai dengan buku nikah baik yang mereka terbitkan dan duplikat, seperti yang ada di Cirebon tidak sesuai begitu juga dengan Cilacap, tidak sesuai. Bahkan tanggal tempat lahirnya pun berbeda – beda,” ungkapnya (JS).