Cirebon kota – Forum Lingkungan Hidup dan Budaya Nuswantra saat ini sedang mempertimbangkan perlu tidaknya dibentuk Tim Pencari Fakta Independet untuk menyelusuri hilangnya mesin pompa rioll yang diduga merupakan cagar budaya dan bersejarah di kota Cirebon. Konon mesin pompa tersebut hanya ada tiga di dunia yang bernilai sangat tinggi.
Menurut Prabu Diaz selaku Sekretaris Jenderal FLHB dan Ketua DPD Lira Cirebon, pihaknya banyak menerima masukan dan desakan dari beberapa pihak untuk ikut menyelusuri dan mengungkap benar tidaknya cagar budaya yang bernilai sejarah tersebut hilang atau dijual, dengan membentuk Tim Pencari Fakta Independen gabungan berbagai pihak, termasuk praktisi hukum.
” Iya saya dihubungi beberapa rekan untuk ikut menyelusuri dan mencari keberadaan pompa riol yang berusia ratusan tahun tersebut yang konon sudah tidak berada di tempatnya sejak beberapa tahun lalu. Tapi saya masih mempertimbangkan langka pembentukan TPF Independent. Kami akan kordinasi terlebih dahulu dengan BPCB, Dirjen Kebudayaan, Polri , Kejaksaan dan instansi terkait lainnya termasuk pemerintah pusat,” ujar Prabu Diaz.
Lebih lanjut dikatakan nya bahwa, langkah awal pihaknya akan merapatkan terlebih dahulu dengan tim, kemudian melajukan pengkajian, observasi dan infestigasi terutama pengumpulan data-data terkait hal tersebut. Kalaupun dijual ya akan digali kenapa harus dijual dan sebagainya sehingga akan jelas duduk persoalannya.
Menurut Prabu Diaz semua pihak harus melihat dengan jernih mengenai hilangnya barang cagar budaya tersebut. Tidak boleh saling menyalahkan sebelum semua jelas baik secara adminitrasi maupun secara hukum pidana maupun perdata nya.
” Kita akan telusuri secara teliti, kalau hilang ya siapa yang mencuri, kalau pun dijual atau dilelang ya siapa yang melakukan, apakah sesuai aturan atau tidak dan siap yang bertanggung jawab, nanti kami akan kordinasi dengan kepolisian dan kejaksaan serta ahli dari balai cagar budaya. Makanya kami akan coba melibatkan Dirjen Kebudayaan dan kementrian terkait,” ujarnya.
Ketika ditanya mengenai kapan atau estimasi waktu dibentuknya TPF Independen, menurut Prabu Diaz masih dikaji lebih mendalam dahulu langkah yang terbaik.” Termasuk menunggu data yang akan dikirim oleh salah seorang budayawan yang konon memiliki data nya,”
( Aas)