Kota Cirebon – Ratusan lilin umat dinyalakan di Wihara Dewi Welas Asih, Kota Cirebon, Perayaan tahun baru Imlek 2572 itu dihadiri warga berbagai latar belakang agama dan etnis.Kamis (11/2/2021) malam.
Umat berdoa di Wihara Dewi Welas Asih, sebagai perayaan pergantian tahun baru Imlek 2572 itu menjadi ajang umat untuk mengucapkan syukur sekaligus berdoa agar diberikan yang terbaik pada tahun yang baru.
Hendri selaku pengurus Wihara Dewi Welas Asih Kota Cirebon mengatakan perayaan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya dikarenakan pandemi covid-19 yang sedang terjadi, untuk itu pihaknya melakukan pembatasan jumlah umat yakni tidak boleh lebih dari 50 orang dan dengan pemberlakuan serta pengawasan protokol kesehatan yang ketat.
“Supaya tidak menimbulkan kerumunan umat yang datang akan diatur secara bergantian oleh petugas, kami melakukannya untuk mendukung upaya pemerintah dalam menekan angka penukaran COVID-19,” ungkapnya.
Hendri mengatakan untuk tradisi imlek tetap dilaksanakan yaitu melakukan sembayang dan untuk hiburan sendiri kita tiadakan seperti Barongsai dan lainya karena kita mengikuti aturan pemerintah kota Cirebon dalam masa pandemi covid-19.
Sementara itu tokoh masyarakat dan budaya Cirebon sekaligus Panglima Tinggi Laskar Macan Ali Prabu Diaz yang datang dalam pelaksanaan imlek mengatakan bahwa tradisi imlek ini setiap tahun dilaksanakan warga tionghoa baik didunia dan khususnya di Kota Cirebon, yang kita ketahui bahwa di kota Cirebon terdapat Wisata Dewi Welas Asih dimana di Wihara Dewi Welas Asih memiliki jangkar milik Laksamana Ceng Ho yang masih tersimpan di sini.
” Kami masyarakat Cirebon mendukung kegiatan yang bersifat kebudayaan termasuk perayaan imlek ini yang bersifat budaya.” ungkapnya
Prabu Diaz menambahkan nenek moyang kami di Cirebon mengajarkan untuk bertoleransi, toleransi keagamaan serta toleransi antar suku, karena di Cirebon ada Bhineka Tunggal Ika sejak 500 tahun yang lalu, sehingga perayaan imlek dan Cap Go Meh kita dukung penuh.(JS).