Kota Cirebon – Pembelajaran pentingnya kebersihan hendaknya dimulai sejak usia dini. Sejak kecil anak-anak diminta sudah memiliki kebiasaan berperilaku untuk hidup bersih dan sehat.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati, saat Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2021 di ruang Adipura Kencana, Balaikota Cirebon, Rabu, (24/2/21).
“Pembelajaran mengenai pentingnya menjaga kebersihan harus dimulai dari usia anak,” ungkap Eti. Sejak kecil, anak-anak hendaknya sudah dibiasakan berperilaku untuk tidak membuang sampah sembarangan. Bahkan mereka juga bisa diajarkan untuk mengolah sampah yang dihasilkan sehingga bisa bernilai ekonomi.
“Seperti peringatan tahun ini yang mengambil tema sampah sebagai bahan baku ekonomi di masa pandemi,” ungkap Eti.
Pada kesempatan itu Eti juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon berupaya keras untuk mewujudkan Kota Cirebon sebagai kota yang bersih dan hijau. “Di tengah-tengah keterbatasan anggaran kita saat ini, upaya mewujudkan Kota Cirebon yang bersih dan hijau tetap akan kita wujudkan,” tegas Eti.
Salah satunya dengan penutupan Tempat Penampungan Sampah Sementara di Tugu Selamat Datang. Namun diakui Eti penutupan tidak bisa serta merta dilakukan tanpa adanya persiapan yang matang.
Eti juga meminta doa kepada seluruh masyarakat Kota Cirebon mengenai keberadaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Argasunya. “Feasibility study (FS) sudah jadi,” ungkap Eti. Setelah mengurus sejumlah masalah yang masih harus diselesaikan, Detail Engineering Design (DED) segera dibuatkan. Setelah itu TPA Argasunya akan menjadi TPA modern, memiliki teknologi yang mampu mengubah sampah menjadi briket.
Briket itu nantinya dapat menjadi substitusi batu bara sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan. “Pandemi Covid-19 membuat perencanaan TPA Argasunya sedikit terhambat. Tapi kita berupaya keras agar segera terwujud,” ungkap Eti.
Pada kegiatan yang digelar hari ini juga diumumkan sejumlah penghargaan yang berhasil diraih oleh Kota Cirebon pada kegiatan Penghargaan Bidang Lingkungan Hidup tahun 2020. Saat itu, Kota Cirebon mendapatkan 3 kategori penghargaan. Yaitu Penghargaan Kota Peduli Lingkungan Hidup di Sekolah, Penghargaan Raksa Prasada Kategori Sekolah Berbudaya/Adiwiyata serta Penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim).
Penghargaan Raksa Prasada Kategori Sekolah Berbudaya/Adiwiyata tingkat Provinsi Jabar tahun 2020 diberikan kepada 6 sekolah di Kota Cirebon, yaitu SDN Karyamulya 1, SDN Api-Api, SDIT Sabilul Huda, SMP Santa Maria, SMP Negeri 7 dan SMP Negeri 12. Penghargaan ini diberikan kepada sekolah yang telah melakukan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS).
Penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) tahun ini diberikan kepada RW 01 Karanganyar, Kelurahan Kesambi, Kota Cirebon. Kampung ini bahkan mendapatkan penghargaan sebagai peraih Proklim utama dan mendapatkan sertifikat Proklim dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Proklim merupakan program dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.
Pada kesempatan yang sama, juga diserahkan Penghargaan Adiwiyata tingkat Kota Cirebon tahun 2020 untuk tiga sekolah. Yaitu SMPK 1 BPK Penabur, SDN Sidamulya dan SD Cirebon Islamic School (CIS).
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kadini, S.Sos., menjelaskan dalam rangkat Hari Peduli Sampah Nasional, Kota Cirebon juga menyelengarakan lomba vlog dengan tema Aksi Kelola Sampah dari Rumah. “Ada 32 video yang dilombakan,” ungkap Kadini. Video tersebut berasal dari 9 sekolah di Kota Cirebon.(Adv).