Wakil Wali Kota: Komitmen Pengarusutamaan Gender Ada Pada Visi SEHATI

Kilas Cirebon65 Dilihat

Kota Cirebon – Visi Sehat, Hijau, Agamis dan Inovatif (SEHATI) mengarah pada upaya peningkatan dan pengarusutamaan gender serta perlindungan anak di Kota Cirebon.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati saat menghadiri Rapat Verifikasi Anugerah Parahita Ekapraya (APE) secara online bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia di ruang Gotrasawala BP4D Kota Cirebon, Selasa, 30 Maret 2021. “Dalam konteks pengarusutamaan gender dan perlindungan anak, visi Kota Cirebon yaitu SEHATI, telah mengakomodasi komitmen tersebut,” tegas Eti.

Misi pertama berupaya mewujudkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing, berbudaya dan unggul di segala bidang, misi kedua yaitu meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, berwibawa dan inovatif. Sedangkan misi ketiga yaitu meningkatkan kualitas sarana dan prasarana umum yang berwawasan lingkungan dan misi keempat mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum yang kondusif. “Semuanya mengarah pada upaya peningkatan pelayanan publik termasuk meningkatkan pengarusutamaan gender serta perlindungan anak,” tegas Eti.

Eti menambahkan Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon senantiasa berupaya agar setiap orang terpenuhi haknya, baik itu laki-laki, perempuan, anak termasuk penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya. “Kami mengintegrasikan semuanya masuk ke perencanaan program pembangunan,” tegas Eti. Adanya Peraturan Walikota Nomor 6 tahun 2018 tentang Pedoman Pengarusutamaan Gender juga membuktikan bahwa Pemda Kota Cirebon memiliki perhatian yang tinggi terhadap perempuan dan anak.

Dari hasil verifikasi yang dilakukan secara online tadi diakui ada sejumlah arahan yang harus dilakukan. “Saya sudah minta setiap dinas untuk segera melakukannya,” tegas Eti. Diantaranya mendata setiap kegiatan yang dilakukan oleh perempuan di setiap dinas yang ada di Kota Cirebon.

Begitu juga dengan mitra-mitra dan stakeholder. “Jadi nanti kita berbicara dengan data,” tegas Eti. Jika sudah dilengkapi, maka Eti yakin Kota Cirebon bisa meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE). “2018 lalu kita sudah dapat tingkat madya, tahun ini kita harapkan bisa meningkat menjadi paripurna,” harap Eti.

Anugerah Parahita Ekapraya (APE) merupakan penghargaan yang diberikan oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia sebagai bentuk pengakuan atas komitmen serta peran dari pimpinan kementerian/lembaga termasuk pemerintah daerah dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender. Terutama melalui strategi pengarusutamaan gender (PUG). Pengarusutamaan gender merupakan strategi yang telah disepakati baik di tingkat global, nasional serta daerah untuk memastikan isu gender masuk ke dalam prioritas RPJMD.

Sementara itu Kepala BP4D Kota Cirebon, Iing Daiman, S.Ip., M.Si., menjelaskan karena pandemi Covid-19 masih terjadi, verifikasi yang biasanya dilakukan secara langsung kini dialihkan secara online. “Inti dari verifikasi tadi, kementerian PPPA mengapresiasi apa yang telah kita lakukan. Namun mereka juga memberikan beberapa catatan,” ungkap Iing.

Salah satunya bagaimana cara penetapan target serta mengukur realisasi dengan menggunakan sejumlah parameter. “Ini yang akan kita tindak lanjuti,” ungkap Iing.(Adv).

Komentar