Pekalongan.- Haul Akbar Sunan Gunung Jati Cirebon akan kembali digelar tahun 2024 di awal Desember, yang akan melibatkan berbagai komponen baik pemerintah, TNI, Polri, para Kiyai dan pimpinan umat lintas iman, masyarakat serta kekuarga kerajaan dan Kesultanan di Indonesia, termasuk akan dihadiri oleh Maulana Habib Luthfi Bin Ali Yahya.
Kegiatan sakral dan spektakuler ini, rencana diselenggarakan diwilayah Kota Cirebon, dengan penanggung jawab keseluruhan nya adalah Prabu Diaz beserta keluarga besar Laskar Agung Macan Ali Nuswantara, yang ditunjuk langsung oleh Maulana Habib Lutfi bin Yahya dan didukung oleh para ulama dan santai serta seluruh keluarga besar Kanzus Sholawat Habib Lutfi Pekalongan.
Diketahui ketua pelaksana kegiatan Haul Sunan Gunung Jati Prabu Diaz bersama jajaran Laskar Macan Ali Kesultanan Cirebon telah diberikan amanah oleh Habib Luthfi Bin Ali Yahya guna menjadi penanggung jawab sekaligus ketua pelaksana kegiatan Haul. Hal itu terungkap setelah prabu Diaz diundang khusus olehHabib Lutfi bin Yahya di kediaman nya Pekalongan Jawa Tengah.
Dalam pertemuan tersebut Maulana Habib Lutfi bin Yahya disaksikan oleh beberapa ulama dan tokoh menunjuk langsung Prahu Diaz untuk segera menyelenggarakan Haul Syech Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Mantan Wantimpres tersebut juga mengatakan bahwa Tidak menunjuk orang lain atau komunitas lain dalam kegiatan mulia ini. Ulama karismatik ini menunjuk Prabu diaz karena banyak pihak menilai Prabu Diaz orang yang netral, memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi, selalu menggaungkan keguyuban, kebersaman dan tokeransi dalam menjaga NKRI.
” Prabu Diaz dengan Laskarnya adalah sosok yang menjunjung tinggi kebersamaan, tidak memiliki ambisi atau tujuan yang menabrak (melanggar-ref) aturan ketatanegaraan maupun adat istiadat, tradisi dan budaya nusantara dalam menjaga marwah leluhur nya. Semua dilakukan dwnga ikhlas tanpa tendensi atau tujuan pribadi. Kita butuh insan seperti Prabu Diaz untuk mempersatukan bangsa ini dari perpecahan,” ujarnya.
Nenurut Maulana Habib Lutfi, tujuan Kegiatan Haul Sunan Gunung Jati ini pastinya untuk mengenang perjuangan Sunan Gunung Jati baik dalam perjuangan syiar agama Islam maupun kiprahnya dalam perjuangan politik Kebangsaan dijaman nya, hingga sampai saat ini perjuangan Waliullah tersebut dapat dirasakan oleh seluruh warga bangsa dan itu tidak boleh dipungkiri. Salah satu buktinya adalah kerukunan antar umat beragama, tumbuhnya dengan pesat pesantren di mana-mana, ajarannya banyak diwariskan dan disyiar kan oleh para ustadz dan kiyai.
Habib Luthfi Bin Ali Yahya juga menyampaikan pesan kepada Prabu Diaz sebagai ketua pelaksana sekaligus pimpinan Panglima Laskar Agung Macan Ali agar bisa memperjuangkan Sunan Gunung Jati menjadi Pahlawan Nasional atas segala kiprah perjuanganya.
Haul Sunan Gunung Jati juga diharapkan sebagai sarana silaturahmi dzuriat/keturunan Sunan Gunung Jati yang tersebar diberbagai tempat baik itu berada dalam lingkungan keluarga besar Kesultanan Cirebon maupun yang tersebar diberbagai pondok pesantren juga diluar lingkungan pesantren.
Kegiatan ini menjadi simbol persatuan berskala nasional, pemikiran atau amanah yang disebut petatah-petitih Sunan Gunung Jati seperti “Ingsun Titip Tajuk Lan Fakir Miskin” dll nya tetap lestari dan diterapkan sebagai sikap indentitas lokal masyarakat Cirebon.
” Abah Lutfi hanya menunjuk dan mendukung Prabu Diaz dan Laskar Macan Ali dalam kegiatan Haul ini. Pastinya Prabu Diaz telah membentuk panitia baik OC maupun SC dengan menggandeng personil dari ring satu abah Lutfi dan beberapa tokoh ulama seperti Gus Hanif dan habib Maman. Ini kami jelaskan agar tidak rancu dan menjadi kebingungan di masyarakat karena ada kabaradanya pihak-pihak lain yang mengklaim menjadi utusan Habib Lutfi untuk hal kegiatan ini. Abah hanya menunjuk Orabu Diaz,” ujar Gus Hanif beserta rombongan ketika berkunjung ke Markas Besar Laskar Macan Ali di Cirebon.
Dalam kunjungan silaturahmi tersebut, Gus Hanif beserta jajaran nya, menyatakan kekaguman nya dengan pola pikir Prabu Diaz yang berpandangan pentingnya menjaga kondusifitas NKRI dalam balutan Pancasila serta Bhinekka Tunggal Ikka. Juga pandangan nya tentang pentingnya menjaga dan menjabarkan marwah leluhur bangsa dengan berbagai kegiatan positif yang menyentuh langsung kepada masyarakat dengan mandiri, tidak tergantung pada pihak lain apalagi yang berkaitan dengan materi serta politik adu domba.
( sur )