Buka Rapimnas HKTI, OSO: Kita Tak Mungkin Bergantung Impor

Ragam48 Dilihat

Jakarta – Ketua Badan Pertimbangan Organisasi Himpunan (BPO) Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Oesman Sapta menyatakan bahwa HKTI harus mendorong pertumbuhan ekonomi lewat sektor pertanian.

Menurut OSO sapaan beken Oesman Sapta, Indonesia tidak akan makmur, kalau daerah belum mencapai kemakmuran. Sebaliknta, daerah makmur, bila pertanian sudah mencapai kemakmuran. “Kita tidak mungkin harus bergantung terus kepada impor. Sebabnya itu, HKTI harus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pertanian,” kata OSO, saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) HKTI, di Jakarta, Sabtu (9/11/2019).

Rapimnas itu mengangkat tema “Penguatan SDM HKTI Guna Meningkatkan Kinerja Dalam Rangka Mewujudkan Konsolidasi Organisasi”. “Ini hari adalah hari kebangkitan HKTI,” tegas OSO.

Mantan Ketua DPD RI ini mengatakan HKTI harus fokus pada lima program prioritas. Pertama meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) petani, penyuluh, dan peneliti. “Terapkan teknologi, digitalisasi dari hulu sampai ke hilir,” kata OSO.

Kedua, membangun infrastruktur desa seperti air, listrik, jalan, jembatan, gudang, pasar, internet, tempat jemur produk pertanian dan sebagainya. Ketiga, lanjut OSO, permudah regulasi perizinan, industrialisasi, ekspor, dan sebagainya.

Keempat, perkuat kelembagaan pertani, yakni dengan memperkuat koperasi dan BUMN sektor pertanian. Kelima, permudah akses pembiayaan atau permodalan. “Jadi, lima hal ini sangat penting. Sosialisasikan kepada masyarakat seluruh Indonesia,” ungkap OSO yang juga Ketua Umum Partai Hanura ini.

Dia berulang kali mengatakan bahwa HKTI saat ini adalah organisasi yang paling terbesar di seluruh Indonesia. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Ketua Umum HKTI Jenderal (Purn) Moeldoko, tercatat anggota HKTI mendekati 70 juta orang. “Kalau pemilu, 70 juta pemilih itu sudah menang. Yang sisanya dibagi dengan yang lain. Jadi, tidak salah kalau Jokowi itu menang, itu karena antara lain adanya HKTI ini,” ungkapnya.

OSO juga berulang kali menegaskan bahwa organisai itu butuh 5S yakni trategi, struktur, skill, sistem, speed and target. “Ini sangat diperlukan, dan merupakan bagian dari perjuangan,” katanya.

Lebih jauh OSO juga berharap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjagar pro aktif bekerjasama HKTI. OSO menilai Syahrul sangat menguasai pertanian. Saat menjadi Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul berhasil memajukan pertanian daerahnya. “Jadi, daerah yang dipimpinya surplus produksi pertanian. Kita doakan agar Kementan dengan HKTI terus lengket bekerja sama,” pungkas OSO.

The post Buka Rapimnas HKTI, OSO: Kita Tak Mungkin Bergantung Impor appeared first on LIPUTAN.CO.ID.

Komentar