Hadirkan Rektor Asing, Emma Yohanna: Kenapa Tak Tingkatkan Kemampuan SDM Kampus

Nasional60 Dilihat

Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Emma Yohanna menilai wacana Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi(Kemenristekdikti) mendatangkan Rektor asing untuk memimpin Perguruan Tinggi di Indonesia perlu kajian mendalam. Sebab menurut Senator asal Sumatera Barat itu, wacana tersebut mendapatkan penolakan dari berbagai kalangan.

“Perlu kajian mendalam mendatangkan Rektor asing ke Indonesia. Kenapa pemerintah tidak meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) Perguruan Tinggi yang ada. Karena kita sebenarnya hampir sama kualitasnya dengan asing,” kata Emma Yohanna, Jum’at (9/8/2019).

Dijelaskannya, mendatangkan Rektor asing bukan solusi dalam meningkatkan mutu lulusan sebuah perguruan. Alangkah baiknya keberadaan Rektor dan pejabat di Perguruan Tinggi Indonesia diperkuat agar mutu lulusan mampu bersaing.

Ditegaskannya, Indonesia tidak membutuhkan Rektor asing, karena banyak warga Indonesia di luar negeri yang berprestasi. Kenapa mereka tidak direkrut? Orang Indonesia kadang-kadang tidak mendapatkan kesempatan yang sama dengan orang asing, padahal kualitasnya bagus.

“Perguruan Tinggi di Indonesia tidak hanya semata-mata menciptakan ilmuwan. Tetapi yang lebih penting adalah pembentukan karakter. Khusus di Ranah Minang, ada nilai-nilai Adat Bersandi Syarak (ABS), Syarak Bersandikan Kitabullah (SBK) yang perlu ditanamkan. Hal inilah yang mungkin tidak akan bisa sepenuhnya mampu diciptakan oleh Rektor asing apabila memimpin kampus di Indonesia,” pungkasnya.

Diketahui, Menristekdikti Mohammad Nasir akan mempertimbangkan merekrut orang asing memimpin Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia pada Tahun 2020. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, dengan harapan Peguruan Tinggi Indonesia bisa masuk 150 besar kampus terbaik di dunia.

The post Hadirkan Rektor Asing, Emma Yohanna: Kenapa Tak Tingkatkan Kemampuan SDM Kampus appeared first on LIPUTAN.CO.ID.

Komentar