Tiba di Kawasan Danau Toba, Peserta Famtrip Timor Leste Dikenalkan Hal Ini

Wisata & Budaya65 Dilihat

SIBORONG-BORONG – Horas! Begitulah cara Suku Batak menyapa tamu atau lawan bicaranya. Perlakuan yang sama didapat peserta Familiarization Trip Media Timor Leste ke Danau Toba. Sapaan akrab itu langsung mereka terima saat mendarat di Bandara Silangit, Jumat (13/9) pagi.

Rombongan tiba di Bandara Silangit ditemani Kasubbid Area IIB di Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Herbin Saragih. Para peserta ini juga sempat menikmati kuliner lokal ombus-ombus dan kopi di bandara.

“Suku Batak memiliki sapaan khas, yaitu horas. Jadi selama di Danau Toba teman-teman akan sangat akrab dengan sapaan itu,” tutur tour guide Petrus Tampubolon memberikan penjelasan kepada seluruh peserta famtrip.

Penjelasan tersebut mampu menarik perhatian peserta famtrip. Tanpa ragu, mereka menyapa orang-orang yang ada di kantin bandara. Mereka semakin antusias saat sapaannya ditanggapi dengan ramah.

Dari bandara, famtrip langsung mengeksplorasi sejumlah destinasi yang ada di sekitar Danau Toba. Destinasi pertama yang mereka kunjungi adalah Salib Kasih di Tarutung, Tapanuli Utara. Destinasi ini biasa dijadikan sebagai tempat wisata religi. Pengunjungnya sebagian besar rombongan jemaah gereja dari berbagai daerah di Indonesia.

Menurut Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Muh Ricky Fauziyani, Salib Kasih dipilih menjadi salah satu destinasi yang dikunjungi karena memiliki kesamaan dengan Timor Leste.

“Salib Kasih adalah destinasi wisata religi. Destinasi ini serupa dengan Cristo Rei di Dili. Ciri khas dari Salib Kasih adalah monumen salib raksasa. Banyak wisatawan beragama kristen yang memanjatkan doa dari tempat ini,” papar Ricky.

Dari Salib Kasih, perjalanan dilanjutkan ke pemandian Air Soda yang juga berada di Tarutung, Tapanuli Utara. Sepintas, destinasi ini terlihat biasa.

“Pemandian Air Soda ini sangat unik. Dan hanya ada dua di dunia. Selain di Tarutung, destinasi ini hanya ada di Venezuela. Ini destinasi yang langka. Oleh karena itu, kita berharap media Timor Leste bisa mengangkatnya,” tutur Ricky.

Sesuai namanya, Pemandian Air Soda yang berada di Desa Parbubu, Tarutung, memiliki aroma dan rasa layaknya soda. Namun, air soda alamiah ini tidak lengket di badan. Buih pun selalu keluar dari dasar.

Keunikan ini membuat peserta famtrip penasaran. Beberapa peserta akhirnya memilih untuk terjun. Mereka berenang menikmati fenomena alam itu. Sekaligus menghilangkan rasa penasarannya.

Destinasi terakhir yang dikunjungi di hari itu adalah Huta Ginjang, di Muara, Tapanuli Utara. Huta Ginjang berada di ketinggian. Tepatnya 1.550 meter di atas permukaan laut. Dari tempat ini, kita bisa melihat Danau Toba.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani, Huta Ginjang adalah salah satu spot terbaik untuk menikmati Danau Toba.

“Kalau mau menikmati Danau Toba, Huta Ginjang sangat direkomendasikan. Tempat ini juga pernah dikunjungi Presiden Joko Widodo. Dari sini, Danau Toba terlihat indah. Dengan posisinya yang ada di ketinggian, mengisi waktu sambil minum kopi juga direkomendasikan. Karena cuaca Huta Ginjang cukup sejuk dan dingin,” tutur Rizki Handayani.

Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji pemilihan destinasi yang dikunjungi peserta famtrip. Karena, mampu memperlihatkan keindahan Danau Toba dari berbagai sisi.

“Mungkin banyak wisatawan mancanwgara yang hanya mengenal Danau Toba. Tapi, belum mengetahui destinasi yang berada di sekitarnya. Lewat famtrip, kita memperkenalkan destinasi itu. Khususnya ke wisatawan Timor Leste. Tujuannya jelas meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Danau Toba,” paparnya.

The post Tiba di Kawasan Danau Toba, Peserta Famtrip Timor Leste Dikenalkan Hal Ini appeared first on LIPUTAN.CO.ID.

Komentar