Jakarta – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Richard Hamonangan Pasaribu mengatakan untuk mewujudkan pariwisata Indonesia berkelas dunia perlu perencanaan kolaboratif yang diintegrasikan dengan pengembangan ekonomi lokal.
Hal itu dikatakan Richard dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Mewujudkan Pariwisata Tingkat Dunia”, di Ruang GBHN, Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (21/11/2019). Selain sejumlah Anggota DPD RI, juga hadir antara lain Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, akademisi, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Sekretaris Daerah, dan Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan dan Sulawesi.
“Mewujudkan pariwisata Indonesia berkelas dunia perlu perencanaan kolaboratif yang diintegrasikan dengan pengembangan ekonomi lokal, disamping kesiapan daerah masing-masing,” kata Richard.
FGD ini menurut Senator Indonesia asal Provinsi Kepulauan Riau itu ditujukan untuk mendorong pariwisata Indonesia berkelas dunia.
Sedangkan Anggota BKSP DPD RI, Ahmad Kanedi menambahkan, dalam upaya membangun pariwisata yang berkelanjutan, masyarakat yang tinggal di dalam obyek wisata perlu disiapkan untuk menjadi masyarakat pariwisata.
Pernyataan tersebut diaminkan oleh Senator Indonesia asal DKI Jakarta Sylviana Murni. Menurutnya, persepsi masyarakat terhadap wisatawan penting untuk diluruskan sehingga terlihat dari berbagai fasilitas yang disediakan. “Misalnya soal kebersihan toilet di lokasi wisata menjadi concern para wisatawan,” ungkapnya.
Sementara Asdep Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wawan Gunawan menegaskan pariwisata adalah isu strategis dan telah ditetapkan sebagai core business pemerintah sehingga semua orang adalah pelaku pendukung pariwisata. “Semua tempat dapat dijadikan destinasi pariwisata dengan pengemasan yang menarik,” ujarnya.
Untuk menciptakan pariwisata berkelas dunia lanjut Wawan, sangat diperlukan komitmen pemangku kepentingan. “CEO’s commitment dalam mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan, sumber daya manusia yang terampil, kepuasan pengalaman turis, dan adopsi teknologi,” imbuhnya.
Di FGD tersebut, Kepala Laboratorium Pariwisata Program Vokasi Universitas Indonesia Diaz Pranita, menyebutkan trend pariwisata saat ini beralih dari mass tourism menuju special interest tourism (wisata minat khusus). Konsumen ujarnya, ingin mencari pengalaman wisata maupun aktualisasi diri.
Selain itu, pemasaran pariwisata juga mengalami pergeseran dari pemasaran oleh travel agent menjadi pemasaran berbasis aplikasi. “Pihak penyedia aplikasi perlu menyediakan informasi (big data) dan transaksi wisata real-time (e-commerce). Karena menjadi penting untuk bekerjasama dengan komunitas dan endorser, dan aplikasi real time yang mendukung sampai transaksi,” imbuhnya.
The post Dorong Pariwisata Indonesia Berkelas Dunia, BKSP DPD RI: Perlu Kesiapan Daerah appeared first on LIPUTAN.CO.ID.