Festival Pecinan Cirebon Akan Di Gelar 3-5 Februari 2023 di Taman Kebumen

Kota Cirebon – Dalam rangka menyemarakkan tahun baru imlek 2023 atau 2574 Laskar Agung Macan Ali Cirebon akan menggelar Festival Pecinan Cirebon.

Festival Pecinan Cirebon tersebut akan berlangsung di Taman Kebumen Lemahwungkuk Kota Cirebon.

Panglima Tinggi Laskar Macan Ali, Prabu Diaz mengungkapkan dirinya memiliki keinginan perayaan Imlek di Kota Cirebon di tahun 2023 bisa lebih semarak.

“Jadi, kami akan menggelar Festival Pecinan Cirebon. Kegiatan ini akan digelar selama tiga hari berturut-turut mulai tanggal 3-5 Februari 2023 di Taman Kebumen, Kota Cirebon,” ujar Prabu Diaz, Senin (30/1/2023).

Prabu Diaz menjelaskan dalam pelaksanaan Festival Pecinan Cirebon, akan dihiasi dengan pernak-perih khas imlek, Festival kuliner khusus makanan dari Tiongkok seperti Bapao, Bacang, Kue Bulan dan lainnya.

semarak. Kota Cirebon, menurut Prabu Diaz, terkenal dengan kota yang pluralis dimana semua suku bangsa, agama ada di Cirebon.

“Jadi, kami akan menggelar Festival Pecinan Cirebon. Kegiatan ini akan digelar selama tiga hari berturut-turut mulai tanggal 3-5 Februari 2023 di Taman Kebumen, Kota Cirebon,” ujar Prabu Diaz

Prabu Diaz menjelaskan dalam pelaksanaan Festival Pecinan Cirebon, akan dihiasi dengan pernak-perih khas imlek, Festival kuliner khusus makanan dari Tiongkok seperti Bapao, Bacang, Kue Bulan dan lainnya.

Selama tiga hari itu, tambahnya, akan menggelar berbagai atraksi kesenian khas Tionghoa, seperti tarian asmara, tarian kue bulan, wushu, barongsai dan masih banyak lagi.

“Kegiatan Festival Pecinan Cirebon ini juga nantinya akan dipadukan dengan kesenian-kesan lokal seperti Berokan, tari topeng. Kemudian semua yang terlibat dalam Festival Pecinan Cirebon diharapkan menggunakan pakaian ala Tiongkok, sehingga pengunjung yang datang akan terasa suasananya,” ungkapnya.

Festival Pecinan Cirebon ini, ingin menguatkan kembali toleransi antar umat beragama. Karena, tambahnya, ajaran para leluhur di Cirebon kebersamaan dan toleransi harus dijaga. Sehingga di Cirebon semua tempat peribatan yang lain bisa berdiri kokoh dan terjaga.

“Harapan kedepan kepada pemerintah kota Cirebon acara ini harus di jadikan agenda tahunan yang tetap karena Cirebon dari dulunya berbaurnya berbagai suku bangsa salah satunya Tionghoa,” ungkapnya

Prabu Diaz menambahkan bahwa Kegiatan ini juga sudah didukung oleh berbagai organisasi seperti PSMTI, Perhimpunan Warga Tionghoa Indonesia, hingga teman-teman yang lainnya.(JS).