JEPANG – Vanilla Air melayangkan permohonan maafnya. Itu dilakukan maskapai penerbangan berbendera Jepang itu setelah staf mereka memaksa seorang penumpang difabel untuk merangkak naik tangga pesawat.
Adalah Hideto Kijima yang mengalami perlakuan tidak mengenakkan itu. Dia harus merangkak naik tangga untuk masuk pesawat. Kijima yang menggunakan kursi roda melakukan hal tersebut setelah kru pesawat dengan tega melarang rekan Kijima menggendongnya naik pesawat.
Kejadian yang berlangsung di bandara kecil di kepulauan resor Amami, Jepang, itu membuatnya shock. Pasalnya, Kijima yang lumpuh dari pinggang ke kaki sudah pernah ke 200 bandara di 158 negara, tetapi baru kali ini dia tidak mendapatkan bantuan sama sekali.
Memang, lelaki 44 tahun itu sudah diinformasikan sejak dari Osaka kalau bandara tersebut tidak memiliki peralatan untuk membantu penumpang cacat. Namun kru Vanilla Air yang merupakan maskapai bugjet di bawah bendera All Nippon Airways mengaku kalau peraturan perusahaanlah yang melarang penumpang mendapatkan bantuan saat naik pesawat.
Hasilnya, Kijima harus merangkak di 17 anak tangga untuk masuk pesawat. ”Saya hanya bisa cuek saja. Atau saya akan dipulangkan ke Osaka,” kata Kijima yang mengalami cacat setelah kecelakaan ketika bermain rugby saat SMA tersebut. ”Saya tidak pernah berpikir akan ditolak naik pesawat karena tidak bisa jalan,” sambungnya. ”Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia.”
Vanilla Air pun memohon maaf kepada Kijima yang merupakan kepala Japan Accessible Tourism Centre. ”Kami memohon maaf kepadanya atas pengalaman tidak mengenakkan ini. Kami juga menjelaskan kalau kami melakukan penilaian ulang atas pelayanan kami,” ujar juru bicara Vanilla Akihiro Ishikawa. (fjr)