Rezim pemerintahan Korea Utara di bawah kepemimpinan Kim Jong-un sejak dulu dikenal brutal.
Bahkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam tindakan mereka terhadap Otto Warmbier, hingga membuat mahasiswa berusia 22 tahun tersebut meninggal dunia.
Otto disebut mendapat siksaan saat ditahan di rutan Korut.
Tak segan, Kim akan menghukum secara kejam siapapun yang melakukan pelanggaran terhadap konstitusi negara.
Baru-baru ini, usai kasus yang menimpa Otto viral, sebuah rekaman video yang memperlihatkan penyiksaan terhadap para tahanan Korut tersebar di internet.
Dilansir dari Mirror, Rabu (21/6), para tahanan jarang diberi makan. Demi bertahan hidup, mereka rela memakan tikus dan katak yang berkeliaran bebas di ruang tahanan.
Tak hanya itu, mereka juga kerap mendapat siksaan berupa pukulan, serta dipaksa bekerja menarik bajak di ladang selama 12 jam per hari.
Mirisnya, selama masa tahanan, napi hanya diberi satu set pakaian tanpa pakaian dalam, kaus kaki, dan pembalut bagi wanita.
Rutan juga dijaga oleh personel keamanan bersenjata laras panjang, granat serta anjing terlatih.
Pada 2014 lalu, seorang warga Korut, Yeonmi Park, membeberkan penyiksaan yang menimpa ayahnya saat ditahan lantaran kasus perdagangan ilegal.
Sipir penjara menyelipkan sebatang kayu di jari ayah Yeonmi, dan menginjaknya hingga kayu tersebut hancur.
Kim Young-soon, seorang pria yang menghabiskan sembilan tahun masa tahanan di rutan Yodok, menyebut rutan di Korea Utara adalah tempat yang kejam.
“Sejak matahari terbit hingga tenggelam, Anda dipaksa bekerja. Tidak ada jam kerja resmi. Anda bangun tidur pukul 3.30 dini hari, lalu pukul 4.30 Anda mulai bekerja hingga langit gelap,” ujarnya.
“Saat kedua orang tua saya tewas kelaparan di rutan, menguburkan mereka sendiri. Tidak ada peti mati, jadi saya membungkus mereka di gulungan jerami,” tambahnya. (riz)