Sapi Berwajah Manusia Hebohkan India

Internasional59 Dilihat

INDIA – Sesuatu yang aneh dan tidak biasa, umumnya menarik rasa penasaran seseorang. Pun demikian dengan yang terjadi di India. Di salah satu peternakan di Uttar Pradesh, India, seekor sapi yang sudah mati menjadi bintang dalam sekejap. Pasalnya, sapi tersebut memiliki wajah aneh seperti manusia.

Tak ayal kejadian itu langsung menyebar secara cepat dan membuat ratusan orang rela mengantre demi melihat anak sapi itu. Penduduk mengklaim sapi tersebut adalah perwujudan dari Dewa Wisnu yang mereka puja.

Dalam video yang menyebar, sapi itu lahir dengan mata, hidung, dan telinga yang mirip manusia. Sementara, bagian tubuhnya ya sapi pada umumnya. Tetapi, sapi yang baru dilahirkan itu meninggal sejam setelah keluar dari perut ibunya.

Tak lama setelah itu, rumah pemilik sapi yang berada di Muzaffarnagar, Uttar Pradesh, utara India, didatangi banyak orang yang penasaran melihat si sapi. Masyarakat datang membawa bunga dan membungkuk di depan sapi yang mendapat kalungan bunga serta di masukkan dalam peti kaca setelah mati itu.

Penduduk lokal menyakini, sapi itu adalah Gokaran, salah satu dari 24 inkranasi Dewa Wisnu. Mereka bahkan berencana untuk membangun kuil untuk si sapi. ”Dewa sudah terlahir kembali di tubuh sapi ini. Kami datang untuk melihatnya dan mencari berkahnya. Kami meyakini itu adalah karakter yang sama yang disebutkan dalam Bhagavata Puran” kata Mahesh Kathuria, 50, pebisnis lokal yang melihat sapi tersebut.

Raja Bhaiya Mishra, 55, manager peternakan mengatakan dia sangat bangga tempatnya menjadi lokasi kelahiran sapi aneh itu. ”Ribuan orang sudah datang melihatnya. Kami akan mengkremasinya dalam beberapa hari dan membangun kuil untuknya,” kata Mishra.

Ibu si sapi adalah seekor sapi yang hendak disembelih untuk dimakan. Namun bagi kaum Hindu, sapi tidak boleh dimakan meski produk susunya bisa digunakan. Menurut Dr Ajay Deshmukh, dokter hewan senior di Wildlife SOS, di India, ini adalah kasus pertumbuhan tidak sempurna. ”Ini kasus anatomi anomali. Ada alasan dan penjelasan keilmuan di balik semua ini. Tidak ada yang takhayul,” katanya.(fjr)