Presiden AS, Donald Trump, mengeluarkan reaksi keras pada keputusan Korea Utara meluncurkan rudal balistik di atas Jepang pada Selasa (29/8/2017) waktu setempat.
Peluncuran rudal yang menempuh jarak ratusan mil di atas Laut Jepang dan Hokkaido, sebuah pulau di utara Jepang, dianggap sebagai penghinaan. Trump juga menilai itu sebagai pesan “keras dan jelas” dari Pyongyang.
“Rezim ini telah memberi isyarat kepada penghinaan terhadap tetangganya, untuk semua anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan untuk standar minimum perilaku internasional yang dapat diterima,” kata Trump pada sebuah pernyataan dikutip dari LA Times.
“Tindakan yang mengancam dan mendestabilisasi hanya akan meningkatkan isolasi rezim Korea Utara di wilayah ini dan di antara semua negara di dunia,” tegas presiden yang terpilih 2016 silam tersebut.
Pentagon melaporkan bahwa pihaknya mendeteksi dan melacak peluncuran pada pukul 5:27 pagi waktu setempat di luar Pyongyang, dekat Pangkalan Udara Sunan, di Korea Utara, terbang ke timur melewati utara Jepang sebelum mendarat di Samudera Pasifik sekitar 500 mil laut timur Jepang. Peluncuran tersebut merupakan yang pertama melintas di Jepang sejak 2009.
Penilaian awal oleh militer AS mengindikasikan bahwa itu adalah rudal balistik jarak menengah dan tidak menimbulkan ancaman bagi Amerika Utara atau Guam, wilayah AS. “Kami bekerja sama dengan mitra antar lembaga kami dalam penilaian yang lebih rinci dan kami akan memberikan update publik jika diperlukan,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.
“Komitmen kami untuk membela sekutu kami, termasuk Republik Korea dan Jepang, dalam menghadapi ancaman ini, tetap ketat. Kami tetap siap untuk membela diri dan sekutu kita dari serangan atau provokasi apapun,” lanjut pernyataan itu.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bertemu untuk membahas tindakan lebih lanjut mengenai program nuklir dan rudal Korea Utara. Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley menyebut peluncuran tersebut “sangat tidak dapat diterima dan tidak bertanggung jawab”.
Korea Utara telah menembakkan 21 rudal selama 14 tes sejak Februari, termasuk tiga pada hari Sabtu, dengan banyak pendaratan di Laut Jepang, yang juga dikenal sebagai Laut Timur, wilayah samudra yang memisahkan kedua negara.
Peluncuran semacam itu telah memicu alarm di Jepang, terutama saat rudal mendarat di zona ekonominya untuk pengiriman dan penangkapan ikan. Peluncuran hari Selasa dilaporkan mendorong pemerintah untuk mengeluarkan peringatan perlindungan kepada warga. (fjr)
Komentar