Jakarta – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyatakan hubungan Indonesia-Tiongkok telah terjalin sejak ratusan tahun yang lalu. Karena itu Hidayat berharap hubungan antarpemerintah, antarparlemen, dan antarmasyarakat perlu ditingkatkan dan menjadi lebih baik.
Hal tersebut dikatakan Hidayat di sela-sela menerima sembilan delegasi Tiongkok yang dipimpin oleh Lu Zhenhua dari anggota legislatif dan Yibin Sichuan dari eksekutif, di Ruang Kerja, Pimpinan MPR RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (6/5/2019.
“Semoga kunjungan ini bisa memberi rasa nyaman dan berkelanjutan serta akan memudahkan urusan dan meningkatkan hubungan diplomatik antarbangsa,” ujar Wakil Ketua Badan Wakaf Pondok Pesantren Gontor itu.
Hidayat menegaskan, parlemen Indonesia sangat aktif dalam membangun kerja sama dengan parlemen-parlemen dunia. Indonesia tercatat menjadi anggota dari berbagai organisasi parlemen dunia. Sebagai bagian dari organisasi parlemen dunia, parlemen Indonesia sering bertemu dan berkoordinasi dengan parlemen Tiongkok. “Hubungan inilah yang menjadi modal besar bagi kedua negara untuk meningkatkan hubungan yang saling menguntungkan,” kata Ustadz Hidayat.
Dia jelaskan, di Indonesia ada tiga lembaga parlemen yaitu MPR, DPR, dan DPD. Tugas MPR adalah mengamandemen, menetapkan, dan mensosialisasikan UUD. Keanggotaan MPR adalah gabungan anggota DPR dan DPD. Sedangkan DPR berisikan perwakilan dari partai politik dan DPD perwakilan dari daerah. “Sistem keparlemenan yang ada di Indonesia khas dan berbeda dengan negara lainnya,” ujar dia.
Sedangkan Lu Zhenhua menyatakan hubungan kedua negara telah terjalin sejak lama. Ratusan tahun yang lalu Laksamana Che Hong utusan resmi Tiongkok datang ke nusantara untuk menjalin perdamaian. “Sekarang Tiongkok banyak kemajuan meski demikian kami tak akan melupakan jasa Indonesia,” kata dia.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat, wisatawan dari Tiongkok kata Lu Zhenhua banyak mengunjungi Indonesia disamping banyak investasi yang sudah dan akan ditanamkan di Indonesia. “Kita perlu saling bahu membahu untuk mempererat hubungan kedua negara,” harapnya.
Menyikapi hal tersebut, Hidayat berharap hubungan kedua negara berimbang dan saling menguntungkan. Untuk itu politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyarankan agar Tiongkok memberi bebas visa kepada orang Indonesia sebab Indonesia telah memberi bebas visa kepada orang Tiongkok.
HNW sepakat investasi dari Tiongkok semakin meningkat namun dirinya meminta agar investasi yang ditanamkan mampu memberi kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Ditegaskan agar pekerja yang datang dari negeri itu adalah pekerja professional. Untuk pekerja biasa atau kasar diserahkan kepada orang Indonesia saja. “Ini penting agar bisa meningkatkan lapangan kerja dan mencegah orang Indonesia pergi keluar negeri,” pintanya.
Terakhir, Ustadz Hidayat menyatakan bahwa di Sinchuan banyak ummat Muslim. Ia berharap agar ummat Muslim di Tiongkok bisa melaksanakan ibadah puasanya dengan baik. “Ibadah puasa mengajarkan perbuatan mulia, persaudaraan, dan rendah hati,” imbuhnya.
The post Pimpinan MPR Berharap Tiongkok Kirim Tenaga Profesional Ke Indonesia appeared first on LIPUTAN.CO.ID.
Komentar