Jakarta – Buku “Rematch Pilpres: Kontestasi Elektoral dan Keterbelahan Publik”, karya Pangi Syarwi Chaniago dinilai berhasil memotret berbagai momen penting dan berarti selama proses Pemilihan Umum 2019 berlangsung.
Penilaian tersebut dikatakan Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Profesor Firman Noor, dalam acara peluncuran buku tersebut, di Media Center DPR RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan – Jakarta, Rabu (16/10/2019).
“Penulis buku ini saudara Pangi lulusan terbaik pascasarjana Fisip UI. Buku ini memotret secara komprehensif semua proses Pemilu 2019, dan itu ditangkap cukup baik. Cara penyampaiyannya cukup berimbang,” ujar Firman.
Dikatakannya, dalam buku ini, suatu ketika penulis memihak kepada cebong, tapi di lain masalah, Pangi justru membela membela kampret.
Dijelaskannya, ada tujuh hasil potret yang dinarasikan penulis dalam buku ini yaitu partai politik, koalisi partai politik, figur atau elite, pemilu, kampanye, konteks debat serta identitas politik. “Di luar tujuh potret itu cuma isu rame-rame sepanjang proses Pemilu 2019 berlangsung,” ungkap Firman.
Dipertanyakannya, apakah remacht ini akan membuat demokrasi di Indonesia membaik atau mundur? “Namun remacht ini terjadi karena rekayasa legalistik yang mengisyaratkan pasangan capres harus diusung oleh 20 persen kursi partai politik di di DPR RI plus lingkungan elite politik kita,” pungkasnya.
The post Peneliti Politik Sebut Buku Karya Pangi Berhasil Memotret Pemilu 2019 appeared first on LIPUTAN.CO.ID.
Komentar